N3 Payakumbuh - Satu hari pasca
dikukuhkan menjabat Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPC) Partai Hanura Kota
Payakumbuh, Edwar, langsung bergerak cepat menjalankan amanah memanaskan mesin
politik guna menghadapi tahun politik Pemilu serentak yang akan bergulir 2019
mendatang.
“Pemilu serentak yang akan
digelar tahun 2019, harus dihadapi dengan kekuatan dan kebersamaan untuk
bertekad ‘Bangkit, Jaya dan Menang!’. Inilah adalah tekad dari seluruh kader
Partai Hanura seperti ditekankan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang
melalui Ketua DPD Partai Hanura Sumbar, Marlis, dan Ketua DPC Partai Hanura
Payakumbuh, Basri Latief,” sebut Edwar
kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (9/1).
Menurut Edwar, mengutip pidato
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, pada peringatan berdirinya Partai
Hanura yang ke- VI menyerukan bahwa, kita tidak merayakannya di gedung megah
atau dengan menggelar seminar dan acara seremonial lainnya.
Saya sudah menginstrusikan untuk
melakukan acara sederhana di Makam Pahlawan di seluruh pelosok Nusantara,
dimana Partai Hanura berada. Tujuan utama adalah mengingatkan kembali kepada
seluruh bangsa Indonesia, khususnya seluruh kader Partai Hanura. Bahwa
kemerdekaan yang kita nikmati ini bukan sesuatu yang jatuh dari langit, namun
atas pengorbanan para Pahlawan Bangsa. Mereka telah memberikan segenap jiwa dan
raganya sebagai tumbal kemerdekaan, ” ujar Oesman Satpa Odang.
Ditekankannya, tugas kita hanya
tinggal melanjutkan perjuangan tersebut, yang tidak seberat tatkala mereka
melawan penjajahan. Namun ternyata tugas itu belum dapat kita laksanakan dengan
sebaik-baiknya. Bangsa yang besar ini masih sering dilecehkan, dihina, dipermainkan
oleh bangsa lain. Diantara kita juga masih saling menindas, memaki, menghina
bahkan bertengkar satu sama lain. Kekuatan utama sebagai bangsa, yakni
kebersamaan memudar tanpa kita sadari.
Itu semua terjadi karena kita
telah kehilangan kompas kebenaran, kita kehilangan kemuliaan sebagai bangsa
yang agamis, kita tidak lagi menggunakan pertimbangan hati nurani, yang secara
kodrati merupakan sumber kekuatan akhlak dan moral.
Yang muncul adalah nafsu
keserakahan, untuk mengejar keuntungan dan kenikmatan, dengan jalan yang
melanggar hukum dan adat kebiasaan kita. Para pemimpin yang seharusnya menjadi
contoh dan tauladan bagi kebaikan, justru banyak yang mendemonstrasikan
keburukan, pengingkaran dan kejahatan tanpa malu-malu lagi.
Sudah saatnya itu semua harus
dihentikan, harus ada perubahan menuju kembalinya akhlak dan moral kita sebagai
bangsa, yang dipelopori oleh para pemimpin. Maka pada hari ini, saya mengajak
semua kader partai Hanura, yang telah bertekad untuk menjadi calon pemimpin
bangsa kedepan, untuk meneguhkan tekadnya itu. Saya minta kita semua, tidak
terkecuali untuk menghayati dan menyerap hakekat perjuangan pahlawan,
selanjutnya bersumpah di depan makam mereka secara bersungguh-sungguh, dengan
pernyataan : “Kami segenap kader Hanura, tak kan khianat, hidup dan mati untuk
rakyat”.
Berbekal sumpah itu, saya yakin
saudara-saudara para kader Hanura, akan dituntun oleh yang Mahakuasa menuju
jalan yang benar, menjadi contoh pemimpin masa depan yang disegani, dan akan
membawa bangsa ini Berjaya kembali.
Buktikan bahwa sebagai kader Hati
Nurani saudara-saudara melaksanakan lima prinsip perjuangan partai yaitu :
Ketaqwaan, kebersamaan, kemandirian, kerakyatan dan kesederhanaan, dimanapun
saudara-saudara bertugas dan berada. Selamat berjuang semoga Tuhan Yang
Mahakuasa selalu memberkati kita, Amin.
Diakui Edwar, isi pidato Ketua
Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang itu mengandung makna sangat dalam untuk
berjuang demi rakyat.
“ Itulah sebabnya, setelah diberi
amanah menjabat sekretaris partai, bersama Ketua DPC Partai Hanura Payakumbuh,
Barsi Latief, didukung seluruh pengurus inti partai serta kader Partai Hanura
yang ada di kelurahan, guna menghadapi tahun politik Pemilu 2019 kami bertekad
untuk Bangkit, Jaya dan Menang!,” pungkas Edwar. (Rahmat Sitepu)