N3 Payakumbuh - Juru bicara
Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh, Wulan Denura, meminta kepada pemko
agar ajaran agama berada pada misi pertama Walikota dalam rancangan RPJMD Kota
Payakumbuh 2017-2022.
Pasalnya, kondisi yang sedang
berkembang di masyarakat Payakumbuh maraknya kasus kenakalan remaja, anak punk
yang berkeliaran, pergaulan bebas, narkoba, bahkan baru-baru ini virus HIV dan
AIDS yang sudah mulai menyebar di Kota Payakumbuh yang kita cintai ini.
“Takutnya, kasus LGBT yang sudah
diterbitkan di koran atau media cetak tempo hari bahwa, LGBT Sumbar terbanyak
di Indonesia tentunya sebuah kabar sungguh sangat memilukan. Jangan sebentar
lagi, kita baca di medai masa, Kota Payakumbuh yang paling tinggi kasus
LGBTnya,” ujar Wulan Denura di ruang fraksi partai Gerindra DPRD Payakumbuh,
kepada wartawan, Selasa (16/1).
Untuk itu, Wulan Denura meminta
kepada pemko untuk meningkatkan peranan semua pihak, utamanya para ulama untuk
mengatasi maraknya kasus kenakalan remaja, anak punk yang berkeliaran,
pergaulan bebas, narkoba, bahkan baru-baru ini virus HIV dan AIDS dan ancaman
LGBT.
“Menurut hebat Fraksi Gerindra,
hanya ajaran agamalah yang bisa mengembalikan kondisi psikologis para pelaku
LGBT dan Pekat lainnya ke kondisi normal. Harapan ini dapat dimasukan jadi Misi
Pertama,” pinta Wulan Denura.
Wulan Denura juga menyatakan
bahwa, Lembaga Adat dan Agama adalah ujung tombak dari kondisi Payakumbuh dari tahun ke tahun karena
masyarakat kita hidup di nagari dan mempunyai batasan/aturan yang mengikat
mereka.
“Untuk itu lembaga adat ini
memang harus menjadi perhatian kita bersama. Seseorang yang telah berbuat salah
sebelum diadili, biasanya akan dikembalikan pada niniak mamak mereka. Untuk
itu, jika pemko telah memasukkan lembaga agama dan adat pada visi dan misi.
“Harapan Fraksi Partai Gerindra,
nantinya, ini benar-benar diaktifkan dan diajak bekerjasama. Artinya, tidak
hanya untuk rapat-rapat di DPRD atau pemko saja, tetapi juga diaplikasikan di lapangan, misalnya dalam program kerja
dibeberapa SKPD terkait harusnya Lembaga Adat dan Agama juga dilibatkan,”
pungkas Wulan Denura (Rahmat Sitepu)