N3 Payakumbuh - Puncak Panorama
Ampangan yang baru-baru ini makin terkenal dengan Payakumbuh Botuang Festival
(PBF) Tahun 2017 lalu sukses dilaksanakan di Kelurahan Ampangan Kapalo Koto
Kenagaraian Aur Kuning Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang sekarang makin ramai
dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Jalan- jalan ke Panorama
Ampangan, tidak lengkap rasanya kalau belum membawa oleh oleh karupuak balado
(kerupuk cabe) Mandeh. Karupuak balado mandeh ini diproduksi dengan usaha
rumahan hasil olahan ibuk Retnawati (40) yang telah memperkerjakan karyawan
dari warga setempat sebanyak 15 orang.
Dikatakan Retnawati kepada awak media di kediamannya, Sabtu (27/1) sore, kerupuk balado mandeh ini
diproduksi setiap hari dengan menghabiskan bahan baku ubi lebih kurang 300 Kg
per hari, "yang lebih penting bagi kami mengutamakan cita rasa dan kemasan
yang menarik serta menghasilkan mutu yang baik," sebut Retnawati.
Karupuak balado khas mandeh ini
diolah dan diproduksi dengan bumbu khas Payakumbuh, sejak tahun 1980 an, dengan
berbagai macam ukuran bungkus sesuai beratnya, harga perbungkus berfariasi
mulai dari harga Rp. 15.000,- per bungkus hingga harga per kilogram,
"ungkap Retnawati.
Meski masyarakat setempat telah
banyak yang berlangganan, namun keripik balado mandeh juga dipasarkan diluar
Kota dan luar Propinsi bahkan sampai ke Mancanegara, "Dengan produksi
karupuak balado 300Kg per hari, sedikitnya kami telah mengirim Ke Kota Padang,
Pekanbaru, Jakarta, Batam dan Malaysia," ulas Retnawati.
Kami berharap kedepannya Pemko
Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Industri dan Dinas Koperasi dan UKM
serta Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga untuk dapat memberikan binaan kepada
UKM khususnya usaha Karupuak Balado Mandeh, baik itu berupa pelatihan,
workshop, seminar, sosialisasi, pameran, pasar lelang dan bentuk promosi serta
pelatihan lainnya, "pungkas Retnawati. (Rahmat Sitepu)