N3 Payakumbuh - Juru bicara
Fraksi Partai Golkar, Hendri Wanto, dalam penyampaian pandangan umum fraksi
terhadap Nota Penjelasan Walikota tentang Ranperda Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 yang berlangsung di
ruang sidang DPRD menegaskan bahwa, dari
penjabaran 5 Misi Walikota dan Wakil Walikota, jangan sampai terjadi "Lain
tujuan, lain pula yang dicapai".
Artinya, pencapaian misi Walikota
dan Wakil walikota itu, harus lebih difokuskan kepada kegiatan yang ada
kaitannya dengan masyarakat.
Sementara itu, terkait program
atau wacana Payakumbuh akan menjadi Kota Smart City, Fraksi Partai Golkar juga
mempertanyakan langkah apa saja yang telah dilakukan Pemerintah, untuk mencapai
agar wacana Kota Payakumbuh sebagai Kota Smart City ini dapat kita wujudkan.
“ Sejauh ini Fraksi Partai Golkar
belum melihat adanya kesepakatan antar OPD tentang pengelolaan teknologi
pendukung, agar apa yang kita wacanakan tersebut bisa tuntas nanti di tahun
2022,” beber Hendri Wanto.
Hendri Wanto juga menyinggung bidang
pendidikan. Menurutnya, Fraksi Partai
Golkar melihat masih banyak sekali tenaga honorer di sekolah-sekolah baik itu
SD maupun SMP yang kemudian hanya mampu dibayar honornya dari dana BOS di
masing-masing sekolah, sehingga sangat tidak manusiawi sekali dengan beban
tugas yang dikerjakan tidak berbanding lurus dengan honor yang mereka terma.
“ Menghadapi persoalan bidang
pendidikan ini apa saja langkah yang akan dilakukan lima tahun ini untuk
melakukan peningkatan penghasilan tenaga honorer tersebut,” ujar Hendri Wanto
mempertanyakan.
Hendri Wanto juga menyoal rencana
pembangunan yang monumental yang akan dirampungkan Pemko dalam 5 tahun masa
kepemimpinan Walikota Riza Falepi dan Wakil Walikota Erwin Yunaz yakni rencana pembangunan stadion Olahraga
yang respresentataif, Mesjid Raya dan Gedung Perpustakaan yang berkelas untuk
Kota Payakumbuh.
“Fraksi Partai Golkar DPRD Kota
Payakumbuh sangat sependapat dalam hal peningkatan Rumah Layak Huni, akan
tetapi ada beberapa hal yang akan kami tanyakan antara lain, berapa target yang
akan dicapai dalam 5 tahun ini. Kemudian dimana saja lokasi yang sudah
dilakukan pemetaan. Program penyediaan jamban keluarga, apakah masih
dilanjutkan atau tidak, sehingga Stop BAB sembarangan tempat yang sudah
dideklarasikan bisa tuntas 100%,” pungkas Hendri Wanto. (Rahmat Sitepu)