N3 Payakumbuh - Atraksi bela diri tradisi silat dengan arena lumpur sawah, pukau pengunjung Payakumbuh Botuang Festival (PBF), Sumbar 2017, di Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, Kota Payakumbuh. Sabtu (2/12) siang.
Pertunjukan yang disebut
"Silek Lunau" dalam bahasa
Minangkabau itu, menjadi suguhan yang unik, karena jarang sekali
dipertontonkan. Pengunjung dari mancanegara yang hadir di iven PBF, melongo
menyaksikan aksi para pesilat dari awal hingga akhir di dalam lumpur
sawah.
Kelincahan gerakan kaki dan
tangan, tangkisan, pukulan hinga
lompatan dilumpur yang licin, memperlihatkan kepiawaian para aktor silat
tradisi ini."Ya saya sangat terkesan dengan pertunjukan ini,"ucap
Raceek, salah seorang pengunjung mancanegara.
Silek lunau merupakan satu dari
sejumlah penampilan permainan tradisi di PBF Sumbar 2017. Menangkap belut
menggunakan "lukah" atau bubu juga menjadi bagian dari iven bertajuk
botuang festival yang sudah berlangsung selama lima hari ini.
Menyuguh seni tradisi, permainan
rakyat hingga kreasi ornamen bambu, Payakumbuh Botuang Festival sekaligus
menjadi ajang promosi wisata Sumatera Barat, khususnya Kota Payakumbuh dan
Kabupaten Limapuluh Kota.
Keindahan alamnya, tradisi dan
kesenian, Sumatera Barat memiliki magnet untuk dikunjungi. Berbagai iven
tradisi tahunan melimpah di ranah Minangkabau. Sebut saja, permainan rakyat
pacu terbang itik, di Limapuluh Kota, Hoyaktabuik, Pariaman, pacu jawi (karapan
sapi, red) Kabupaten Tanahdatar serta iven budaya lainnya. (Rahmat Sitepu)