N3 Payakumbuh - Dua orang Guru Raudhatul Athfal (RA)
Panginang raih Juara I di ajang Lomba Alat Permainan Edukatif (APE) yang
diwujudkan dalam alat permainan edukasi dengan pemanfaatan barang bekas. Kedua
orang guru itu adalah Priska. M dan Setia Muharnis, kedua guru tersebut adalah
wakil dari RA Panginang dan bersaing dengan 20 utusan dari 10 RA lain yang ada
di Payakumbuh, karena setiap RA wajib mengutus 2 guru sebagai perwakilan. Lomba
APE dilaksanakan di aula serbaguna kankemenag diinisiasi Pengurus IGRA Kota
Payakumbuh, Jum’at (08/11) menghadirkan dewan penilai Erdawati, S.Pd AUD
bersama Reni Yulianti, S.Pd dari dinas pendidikan
Priska.M
bersama rekannya Setia Muharnis Juara lomba APE ini, mengangkat tema menuju kebun buah dengan
sinopsis “Bukan Maze Biasa” dengan memanfaatkan kardus teh gelas, kotak susu,
koran bekas, kalender, sikat gigi bekas, aqua gelas kartu HP bekas, gunting,
bungkus kado, lem, gunting pisau kotak sabun dan kotak korek api.
Diterangkan Priska. M, kita tidak
menyangka akan juara, karena ada yang lebih bagus dibandingkan karya kita
Alhamdulillah, ini adalah cambuk bagi kami untuk lebih memotivasi peserta didik
agar lebih kreatif kedepannya.
“Dalam lomba ini kita
mengutamakan indikator nilai agama dan moral (NAM), fisik motorik (Fm),
Kognitif (K). Lomba APE di ikuti oleh 11 RA se kota Payakumbuh merupakan
rangkaian kegiatan lomba HAB kemterian agama di Kota Payakumbuh
Tujuan lomba ini untuk lebih
meningkatkan ke kreatifan para guru membuat mainan dengan barang-barang bekas
dengan tidak memakai hasil cetakan pabrik. Selanjutnya kreasi guru ini
ditularkan kepada peserta didik di sekolah, sehingga jiwa kreatifitas akan
terbentuk sejak dini di jiwa siswa,” terang Priska didampingi Setia Muharnis.
Nominasi yang telah diraih Guru
RA anginang ini diterangkan salah seorang dewan juri, Erdawati, S.Pd AUD. “Kita sudah berupaya menilai
secara objektif, dan kedua guru RA kita tersebut layak sebagai pemenang.
Pemakai barang bekas (bukan pabrikan murni) ditata dan dirangkai sedemikian
rupa sehingga menghasilkan sebuah nilai seni yang mengandung sisi pengajaran
kepada siswa untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan mencoba. Semua kreasi
guru-guru kita bagus, tapi kita tentunya mengambil yang terbagus sebagai
pemenang,” terang Erdawati didampingi Ketua IGRA, Jumiati.
Kita sudah tetapkan 6 terbaik
dari yang baik, yaitu Juara I dari RA Panginang, Juara II dari RA Pelita, Juara
III dari RA Nurul Huda, Juara IV dari RA Baiturrahmah, Juara V dari RA Dharma
Bhakti dan Juara VI dari RA Al Ikhlas. Kreasi yang diciptakan sangat bagus,
karena berguna di PBM. Mengajarkan siswa berhitung, mengenal huruf hijayyah,
mencari jalan, bermain congklak dan sebagainya. Kita berharap, kreasi ini
ditularkan kepada peserta didik sesuai dengan tema yang sedang dijalani,” tukuk
Erdawati, (Rahmat Sitepu)