N3, Padang Panjang - Salah satu perwujudan ABS SBK (Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabbullah) di Kota Padang Panjang, Pemko setempat memisahkan duduk kaum laki laki dengan kaum perempuan dalam pelaksanaan rapat kerja.
"Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat meniru dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari. Seperti dalam pesta kenduri, agar memisahkan tempat makan kaum laki laki dengan perempuan. Begitu juga dalam acara hiburan pemuda, seperti orgen tunggal, supaya memisahkan penonton laki laki dengan penonton perempuan," kata Walikota Padang Panjang Hendri Arnis melalui Sekretaris Diskominfo Ampera Salim, di Padang Panjang, Kamis, (28/12).
Disebutkan, pengaturan seperti ini, mulanya hanya berupa anjuran lisan dari walikota. Namun kini sudah menjadi biasa bagi ASN di Pemko Padang Panjang. Seperti dalam acara makan dan minum pada suatu Bimtek atau Diklat, yang dilaksanakan OPD, kaum perempuan dan laki laki telah terpisah tempat makannya.
Menurut Ampera, hal ini pernah mengundang kaget Ibu Desmarlita dari Kemenpan RI yang menjadi Nara Sumber dalam acara Sosialisasi LHKASN (Laporan Hasil Kekayaan Aparatur Sipil Negara) bagi pejabat Esselon III dan IV di lingkungan Pemko Padang Panjang.
"Sejak kemarin saya kaget. Kok tempat duduknya pisah antara bapak bapak dan ibu ibu. Kini saya sadar bahwa saya sedang berada di Padang Panjang di Ranah Minangkabau yang terkenal dengan adatnya," ujar Desmarlita, beberapa waktu lampau. (ri)