N3 Payakumbuh - Festival Silek Tradisi
Minangkabau yang mengumpulkan semua sasaran yang berada di seluruh Luak
Limopuluah yang bertempat di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah resmi digelar.
Peresmian
Festival ini dihadiri Walikota Payakumbuh Riza Falepi , Ketua DPRD YB.Dt. Parmato Alam Podek sandi alam minangkabau
angku Datuak Sri Maharajo Bamego Mego, Unsur Forkopimda Luak Limopuluah, Kepala
Dinas Parpora Kota Payakumbuh Elfriza Zaharman, serta perwakilan-perwakilan
silek tradisi minangkabau dari daerah sekitar seperti Agam, Tanah Datar dan
Luak Limopuluah.(09/12)
Podek
sandi alam minangkabau angku Datuak Sri Maharajo Bamego Mego, Unsur Forkopimda
Luak Limopuluah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan O.R Kota Payakumbuh
Elfriza Zaharman, serta perwakilan-perwakilan silek tradisi minangkabau dari
daerah sekitar seperti Agam, Tanah Datar dan Luak Limopuluah.
Dalam Festival Silek Tradisi Minangkabau ini di
langsungkan juga acara "Malewakan Gala
Pandeka" yaitu meresmikan pemberian gelar pendekar dalam tradisi silat Minangkabau. Walikota Payakumbuh Riza Falepi diberi
gelar atau gala sebagai Pandeka Maharajo Biso. Sedangkan Ketua DPRD Kota
Payakumbuh YB Dt. Parmato Alam juga menerima gala. Galanya Pandeka Saga Batuah.
Gala (Gelar) ini diberikan dan dilewakan
langsung oleh Pahimpunan Tuo Silek Tradisi Alam Minangkabau.
Dalam
sambutannya Pucuak Bulek Alam Minangkabau Tengku Irwansyah Angku Datuak
Katamangguangan, mengatakan “gala pandeka” ini bukanlah gala sembarangan, tidak
sama dengan gala datuak ataupun gelar adat lainnya. Orang-orang yang mendapat
gala Pandeka ini merupakan orang-orang terpilih, yang mempunyai tiga dasar
dalam hidupnya yaitu Agama, Adat dan Adab.
“Silek
tradisi fungsinya sebagai membela harga diri, bukan membela diri. Pandeka Silek
Tradisi Minangkabau merupakan orang yang mempunyai harga diri yang tinggi,
sebagai urang minang. Semoga Gala pandeka pada pemimpin Kota Payakumbuh ini
bisa menuntun dan memajukan silek tradisi Minangkabau, khususnya yang ada di
Luak Limopuluah,” ujar Pucuak Bulek Alam Minangkabau ini.
Walikota
Payakumbuh, Riza Falepi yang sekarang bergelar Pandeka Maharajo Biso
mengatakan, Silek tradisi merupakan pakaian bagi urang Minang. Silek itu bukan
hanya sekedar jurus tapi merupakan identitas bagi urang minang. Dimana pandeka
silek itu merupakan orang-orang minang yang tau dengan adatnya, berdasar pada
agama Islam atau Kitabullah, dan tau dengan adab atau prilaku sebagai orang Minang.
“Dengan
Festival Silek Tradisi Minangkabau se-Luak Limapuluah ini, akan lahir
generasi-generasi penerus yang dapat melestarikan kebudayaan Minangkabau,” kata
Wako Riza.
Ketua
DPRD YB Dt. Parmato Alam dalam sambutannya sangat mendukung Festival Silek Tradisi
ini. YB. Dt. Parmato Alam yang kini juga dipanggil dengan Pandeka Saga Batuah
itu mengajak untuk menggelar kembali silek-silek tradisi di dalam masyarakat.
“Mari
kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum kebangkitan silek tradisi Minangkabau
diseluruh wilayah Minangkabau,” ujar Dt. Parmato Alam.
Pamuncak
Perhimpunan Tuo silek tradisi Minangkabau Rothman ‘Ucok’ Silitonga Dt. Paduko
Basa Pandeka Sago mengatakan, Festival Silek Tuo Tradisi Minangkabau se-Luak Limopuluah
ini merupakan festival yang diadakan untuk mengumpulkan yang taserak,
mambangkik batang tarandam. Artinya, festival ini lebih ditujukan sebagai ajang
berkumpul bagi pandeka-pandeka yang ada di sekitaran luak Limopuluah.
Rothman
yang juga seorang wartawan ini menambahkan, di luak limopuluah sasaran silek
yang telah terdata baru 92 sasaran. Namun masih banyak sasaran yang belum
diketahui dan masih dalam tahap pendataan.
“Untuk
Festival ini, tak semua sasaran yang ikut festival dari yang terdata baru 92
sasaran. Namun tidak membuat semangat untuk membangkitkan silek tradisi Minangkabau
ini berhenti. Untuk saat ini, dengan telah dibentuknya perhimpunan khususnya
untuk Luak Limopuluah, kita mengajak seluruh masyarakat luak limopuluah untuk
ikut melestarikan tradisi ini", himbau Bang Uchok panggilan wartawan senior Luak Limopuluah ini .(Rahmat Sitepu)