N3 Payakumbuh - Ketua Komisi V
DPRD Sumbar Supardi pada iven Payakumbuh Botuang Festival 2017 menjelaskan bahwa
diharapkan dengan adanya festival ini dapat membuat Payakumbuh sebagai salah
satu kota penting di Sumatra Barat memiliki jati diri. Sebab selama ini,
Payakumbuh yang dikenal dengan jajanan malam atau kuliner malamnya belum mampu
menjadikan kota yang menjadi perlintasan Sumbar-Riau ini memiliki ciri khas dan
jati diri yang membuatnya lebih dikenal tidak hanya dalam provinsi tapi juga
nasional dan mancanegara.
"Semoga adanya festival ini
dapat menyadarkan masyarakat dan pemerintah bahwa sudah saatnya Payakumbuh yang
sudah dikenal banyak orang memiliki jati diri dan ciri khas. Contohnya mungkin
sebagai Kota Kuliner atau Payakumbuh Kota Festival, dimana akan banyak festival
yang diselenggarakan baik itu tingkat kecamatan atau tingkat internasional
seperti sebelumnya pernah ada Payakumbuh World Music Festival dan Payakumbuh
Fashion Week," kata politisi Supardi ini selesai acara Night Festival (28/11)
Selama ini dikatakannya, Nagori
Aua Kuniang ini dikenal sebagai Kampung Pengrajin Bambu dimana masyarakatnya
kebanyakan berprofesi sebagai pengrajin bambu. Namun hal ini tentu belum
membuat masyarakat setempat memiliki penghasilan lebih karena kerajinan yang
selama ini terbatas di anyaman bambu, pagar, kandang ayam, dan bentuk kerajinan
lainnya.
"Kita berharap adanya
Payakumbuh Botuang Festival 2017 ini tentu dapat memberikan dampak terhadap
perekonomian masyarakat setempat. Semoga dengan diketahuinya banyak manfaat dan
potensi bambu ini ke depan dapat membuat masyarakat sadar dan terus berupaya
berinovasi dalam melakukan pengolahan terhadap bambu ini. Sehingga industri dan
ekonomi kreatif yang ada dapat meningkat," ujar Supardi. (Rahmat Sitepu)