LIPSUS DINAS PERTANIAN KOTA PAYAKUMBUH
N3 Payakumbuh - Proses
bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi hal yang sangat
penting bagi kehidupan negara Indonesia, bagai mana tidak.. beras menjadi
salahsatu produk yang sangat penting, ini dikarenakan beras menjadi produk yang
termasuk pada Sembilan bahan pokok.
Banyak hal yang
mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit
unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama
penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh
petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih
yaitu dengan Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
“Legowo” di ambil dari
bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang
berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu
meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi
lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman
pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.
“Inovasi ini merupakan
salah satu upaya untuk mendukung swadaya pangan, sehingga kita perlu melakukan
terobosan dalam pengembangan teknologi pertanian,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Dan Perikanan Kota Payakumbuh Ir. Syahril kepada www.nusantaranews.net., Kamis (30/11)
“Melalui teknologi
Jajar Legowo, produktivitas padi dapat ditingkatkan lebih dari 25%.
Implementasi pengembangan model ini dilakukan dengan tujuan selain untuk
memverifikasi keunggulan inovasi yang diterapkan, juga sebagai wahana
diseminasi kepada pengguna khususnya petani,” tambahnya.
Kemudian Ir. Syahril dengan didampingi sekretarisnya Ir. Anton menjelaskan tentang prinsip prinsip Jajar
Legowo.
Tanam Padi dengan
Sistem Jajar Legowo
Berdasarkan
pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi
lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman
padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah
sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan
produksi gabah.
Tipe Sistem Jajar
Legowo :
Jajar Legowo 2:1 –
Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak
tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi
setengah jarak tanam dalam barisannya.
Jajar Legowo 3:1 –
Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar
dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi
setengah jarak tanam dalam barisannya
Jajar Legowo 4:1 –
setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar
dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi
setengah jarak tanam dalam barisannya.
Manfaat yang
dirasakan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Penanaman
dengan sistem jajar legowo memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan sistem
tanam tegel yaitu sebagai berikut :
1. Semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian
pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir). Sistem
legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman dalam memperoleh
sinar matahari. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman lebih baik dan serempak.
Pertumbuhan tanaman yang baik tersebut dapat meningkatkan produktivitas
tanaman. Berbeda dengan sistem tegel yang barisan tanamannya rapat, sehingga
ketika tanaman padi sudah mulai tinggi dan besar, tanaman yang berada ditengah
kurang mendapatkan sinar matahari sehingga pertumbuhan tidak serempak.
2. Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih
mudah. Dengan sistem legowo, pangkal tanaman tidak ternaungi karena sinar
matahari langsung dapat menyinari bagian pangkal tanaman. Dengan keadaan
seperti demikian, hama/penyakit dan gulma yang dapat hidup dalam suasana lembab
dapat ditekan keberadaannya (contohnya wereng).
3. Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.Pemberian
pupuk yang dilakukan pada sistem tanam legowo yaitu pupuk hanya ditaburkan
ditengah barisan antara tanaman. Hal ini lebih menguntungkan karena apabila
pupuk diberikan dengan cara ditaburkan di atas tanaman seperti yang biasa
petani lakukan justru akan membuat pupuk banyak yang menempel pada tengah
batang tanaman dan pupuk yang diperlukan akan lebih banyak.
Selain itu,
pemberian pupuk dengan sistem legowo dapat menghambat pertumbuhan gulma karena,
pupuk hanya diberikan ditengah baris dalam pertanaman saja, sedangkan pada
baris legowonya tidak. Dengan demikian gulma yang berada disekitar baris legowo
pertumbuhannya tidak terlalu pesat karena kurang menyerap pupuk.
Sekretaris
Dinas Pertanian dan Perikanan Ir. Anton mengharapkan nantinya para petani dapat
mengadopsi sistim tanam ini yang tingkat pertumbuhan rumpun padi nantinya akan
banyak dan meningkatkan produktivitas panen.
“Kita akan
memberikan pendampingan kepada petani dan menggelar kegiatan membantu petani untuk
bersinergi dengan program pemerintah pusat mengenai ketahanan pangan. Salah satunya Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Payakumbuh menggelar Pasar Tani yang dilaksanakan 1 kali seminggu pada setiap Jum'at pagi berlokasi di halaman kantor Dinas Pertanian Kota Payakumbuh", terang Anton.
"Hasil panen yang dijual pada Pasar Tani ini berupa sayur, buah-buahan, beras, ikan dalam kondisi segar, Hargnya pun bersaing dengan harga pasar. Di himbau kepada petani agar membawa sendiri hasil pertaniannya ke halaaman Kantor Pertanian Kota Payakumbuh setiap Jum'at pagi dan tidak dipungit biaya”, pungkas
Anton..(Rahmat Sitepu)