N3 Payakumbuh - Tim Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI bersama TP PKK Pusat menyambangi
Kelompok Wanita Tani (KWT) Taratak Indah dan kelompok Dasawisma Teratai Padang
Kaduduk, Kelurahan Tigo Koto Diateh Payakumbuh Utara, Kamis (5/10). Tim ini melakukan
monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Gerakan Tanam Cabe yang dilakukan
kelompok masyarakat itu. Selain itu, kedatangan tim ini juga melakukan
penilaian.
Tim yang beranggotakan Ketua
Bidang 3 Ketahanan Pangan Hanifa Baldan Husein, Suwardiono Winardi dari TP PKK
Pusat serta Adrian Agustin dan Ratna dari Badan Ketahanan Pangan dari
Kementerian Pertanian RI ini disambut oleh Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh
Asisten III Iqbal bersama Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi. Selain itu, turut
hadir pengurus tim penggerak PKK Kota Payakumbuh serta anggota KWT Taratak
Indah dan masyarakat setempat.
Disampaikan oleh Plt. Dinas
Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Wal Asri, Monev ini dilakukan untuk melihat sejauh mana
gerakan tanam cabe yang sudah diterapkan di daerah. “Selain itu, Monev juga membawa misi melakukan penilaian
terhadap kelompok wanita yang memanfaatkan pekarangan dan lahan dengan menanam
berbagai tanaman pangan dan hortikultura,
khususnya cabe untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangganya,” ujar
Wal Asri.
Hasil penilaian ini, akan
menentukan daerah mana yang akan mewakili Sumatera Barat dalam peringatan Hari
Pangan Sedunia (HPS) ke 37 tingkat Nasional yang akan dihelat di Pontianak
Kalimantan Barat tanggal 19 – 22 Oktober mendatang. “Sebelumnya, Tim ini juga
telah mengunjungi KWT di daerah Lintau Kab. Tanah Datar. Salah satu dari KWT
ini apabila mendapat peringkat I, akan diikutsertakan dalan peringatan HPS di
Pontianak. Mudah-mudahan KWT Taratak Indah Padang Kaduduk mendapat hasil
terbaik,” kata Wal Asri lagi.
Walikota Payakumbuh yang diwakili
oleh Asisten III Iqbal mengatakan, Gerakan Tanam Cabe merupakan salah satu
kegiatan yang sangat didukung penuh oleh Pemko. Apalagi didukung dengan TP PKK
Payakumbuh yang ikut berpartisipasi dengan program dasawismanya. “Terlebih
lagi, Kota Payakumbuh juga telah berhasil mengembangkan salah satu komoditi
cabe yang lebih variatif yang dinamakan Cabe KoPay (Kota Payakumbuh). Dengan
bentuk buah yang lebih besar tanpa mengurangi rasa pedasnya, cabe kopay pun
telah diperdagangkan hingga ke luar daerah. Sebagian besar diekspor ke Provinsi
tetangga, contohnya Provinsi Riau,” sambut Iqbal.
Selain itu, Pemko juga menjamin
ketersediaan pangan yang cukup dan pangan yang beragam dan bergizi, seimbang
dan aman. “Kita juga telah melakukan optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk
kebutuhan pangan keluarga, dengan pangan yang sehat, organik dan bebas dari
pestisida. Serta dapat mengurangi pengeluaran dan dapat meningkatkan pendapatan
keluarga” kata Iqbal.(Rahmat Sitepu)