N3 Limapuluh Kota - Malang tak
bisa ditolak, mujur tak dapat diraih. Pepetah tersebut sedianya patut
disematkan kepada Mulfrida Yenti (Imun) (47), seorang ibu rumah tangga pengidap
penyakit aneh, warga Jorong Tarantang Dalam, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.
Sejak setahun terakhir, ia didiagnosa mengidap penyakit Pappiloma, sejenis
tumor jinak di bagian kulit.
Kabar penyakit kulit yang
diderita Mulfrida atau akrab dipanggil Imun, mulai menyeruak ke publik ketika
Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, bersama sejumlah wartawan datang ke
kediaman wanita malang itu, Selasa (10/10) siang. Bersama sejumlah pejabat,
Irfendi yang dikenal sebagai kepala daerah yang cepat tanggap datang membesuk,
sekaligus memberi bantuan pengobatan.
"Jujur, saya terharu
sekaligus prihatin melihat kondisi, Ibuk Mulfrida, salah seorang warga saya,
yang menderita penyakit seperti ini. Apalagi, ia bersama keluarga tercatat
sebagai keluarga kurang mampu. Ini wajib kita bantu," kata Irfendi serambi
memerintahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Tien Septino, agar membawa Imun ke
rumah sakit.
Melihat kondisi Imun yang
terbaring lemas menahan sakit, raut muka Irfendi tampak tak kuasa menahan
sedih. Bola mata bupati pilihan rakyat tersebut tampak berkaca-kaca. Betapa
tidak, tubuh ringkih Ibu muda yang sudah dikaruniai tiga anak itu, terbaring
hanya berbalut kain selimut lusuh di dalam rumah kayu.
Apalagi, konon menurut keterangan
sejumlah tetangganya, rumah berdinding kayu bergonjong (rumah gadang) yang
ditempati Imun bukan pula milik mereka, melainkan rumah orang lain.
"Kondisi masyarakat seperti ini yang musti kita entaskan. Jangan sampai
ada lagi, masyarakat kita menderita penyakit dan dibalut kemiskinan. Seluruh
jajaran, musti pro-aktif," perintah Irfendi tegas.
Bersama Kadiskes Tien Septino,
Bupati siang itu juga tampak didampingi, Kadis Perikanan, Ir Refilza, Plt
Kadisdik, Indrawati Munir, Kasubag Humas Marjohan serta sejumlah pejabat
lainnya. Atas perintah bupati, Mulfrida pun langsung dirujuk ke RSUD Ahmad
Darwis memakai ambulance untuk diberikan pengobatan medis.
Menurut pihak keluarga dan warga
sekitar yang diwawancarai wartawan, Mulfrida dikatakan mulai mengidap gejala
penyakit kulit sejak setahun lalu. Mulanya, wanita yang sehari-hari hanya
berprofesi buruh tani itu, mengalami pembengkakan seperti kutil di beberapa
bagian tubuhnya. Karena tidak memiliki biaya berobat ke dokter, Imun cuma
menjalani pengobatan alternatif.
"Tapi, lama kelamaan
bengkak-bengkak kecil seperti kutil di tubuh Ibuk saya, makin banyak dan
membesar. Termasuk di bagian wajah. Ibu juga kerap mengeluh sakit di bagian
perutnya. Beberapa waktu lalu, kami sudah pergi berobat ke RS Ibnu Sina, karena
Ibuk punya BPJS, tapi tidak mengalami kesembuhan berarti," terang Mona,
anak paling Sulung Mulfrida.
Lama-kelamaan, wanita yang sudah
ditinggal cerai suaminya itu makin tak berdaya melawan sakit. Apalagi faktor
biaya yang tidak memungkinkan untuk menjalani perawatan di rumah sakit, membuat
Mulfrida terpaksa dibawa pulang ke rumah. Sebab, jangankan perawatan dan
membeli obat, buat makan keluarga saja ia mengaku serba kekurangan. Meski
demikian, Mona, bersama dua adiknya tetap rajin merawat ibunya.
Ketika diperiksa di rumah sakit,
pihak dokter yang memeriksa hanya menyuruh wanita itu pulang tanpa menjelaskan
penyakit yang ia derita. "Badan Ibu makin lama makin lemah. Saban hari
dirumah, Ibu terpaksa memakai keteter, karena badannya yang lemas," ungkap
Mona diamini sejumlah tetangganya.
Kepala Dinas Kesehatan, Tien
Septino, memastikan pemerintah daerah Limapuluh Kota akan menjamin seluruh
biaya perawatan dan pengobatan Mulfida selama di rumah sakit sesuai perintah
Bupati Irfendi Arbi. Untuk selanjutnya, bantuan lain juga akan disalurkan
setelah ia menjalankan pengobatan medis. "Kita pastikan, biaya
pengobatannya gratis," tutur Tien.
Sejumlah pengguna media sosial di
Luak Limopuluah yang sempat mengetahui penyakit yang diderita Mulfrida Yenti
mengaku prihatin melihat kondisinya. “Kami harap kawan-kawan media datang
meliput kondisi Mulfrida Yenti yang sangat membutuhkan uluran tangan para
dermawan,” ujar sejumlah netizen di
media sosial.(Rahmat Sitepu)