N3
Limapuluh Kota – Deni Asra yang dikenal sebagai
salah satu Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan pimpinan DPRD
termuda di Sumatera Barat yang berasal dari Partai Gerindra, yang sebelumnya
sebagai tokoh muda yang berkiprah sebagai pengerak Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kecamatan Mungka.
Menurut Deni, nama panggilannya tokoh muda kreatif dan
bersahaja, kelahiran Talang Maur 7 Mei 1982 Kecamatan Mungka meminta masyarakat
bersama-sama mengoptimalkan kampanye bahaya narkoba dan mencegah peredarannya
ditengah-tengah masyarakat. "Narkoba sebagai musuh bangsa juga penghancur generasi muda
sehingga harus diberantas hingga akar-akarnya. Dapat kita bayangkan, jika
narkoba tak diberantas dan dicegah tentu dipastikan bangsa ini menjadi
kemunduran juga kehidupan semakin terpuruk," kata Deni Asra di ruangan
kerja DPRD Limapuluh Kota, Kamis (28/9).
Menurut Deni, “ selama ini pencegahan dan penindakan yang
dilakukan aparat Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) sangat luar
biasa. Sudah banyak pengedar narkoba yang dapat ditangkap dikawasan wilayah
Limapuluh Kota. Namun kita tidak boleh lengah dan berharap berbagai elemen
masyarakat dapat memaksimalkan kampanye bahaya narkoba," tegas politisi
Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota.
“ Ada tiga faktor Kabupaten Limapuluh Kota menjadi target
pengedaran Narkoba. Letak geografis, Demografis dan Rendahnya Penyuluhan. Letak
Geografis Limapuluh Kota adalah pintu gerbang jalan darat Provinsi Sumatera
Barat sebelah utara untuk masuknya narkoba dari Provinsi Riau, Sumatera Utara
Aceh dan dari Luar Negeri dan ini menjadi tantangan tersendiri.
Selama ini, kampanye bahaya narkoba di masyarakat belum maksimal
sehingga peredaran barang haram tersebut berpeluang meracuni generasi bangsa. Mereka
pelaku narkoba berasal dari berbagai strata sosial dan profesi mulai PNS,
kepala daerah, oknum TNI, Polri, artis, politisi, pelajar, mahasiswa dan ibu
rumah tangga. Selain itu juga peredaran narkoba sudah merambah ke jorong-jorong
dalam nagari terpelosok di Kabupaten Limapuluh Kota.
Selain itu, permintaan timbul karena penguna belum mengetahui
bahaya laten narkoba, karenanya penyuluhan sangat diperlukan. Penyuluhan dan
pendidikan yang mendalam terhadap bahaya narkoba harus melibat semua lapisan
yang ada di tengah-tengah masyarakat, seperti : peran ninik mamak, pemuka
agama, para guru dan tokoh-tokoh lain yang ada dalam masayarakat untuk
mengkampanyekan dalam upaya meningkatkan pemahaman ,kepedulian,kesadaran serta
menyatukan visi dan misi terhadap bahaya narkoba di tengah masyarakat disamping
peran BNNK, aparat hukum, baik polisi, hakim, maupun jaksa yang dapat
menciptakan kesadaran publik tentang Undang undang narkotika.
Peredaran narkoba saat ini cukup marak dan cenderung terjadi
peningkatan. Peredarannya pun semakin luas, bukan hanya terjadi di kota kota
besar, tetapi telah menjangkau sampai pelosok-pelosok nagari, dan penggunanya
pun terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa, ibu rumah
tangga, pelajar dan mahasiswa, bahkan Pegawai Negeri Sipil atau aparatur
negara.
Apalagi perkembangan teknologi digital semakin pesat sehingga memudahkan untuk memesan barang haram itu. Pelaku maupun konsumen narkoba memanfaatkan jaringan aplikasi media sosial. Karena itu, banyak anak pelajar juga mahasiswa terlibat narkoba akibat penggunaan teknologi canggih tersebut. “ ujar Deni Asra.
Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, perlu mendapat
perhatian serius. Sebab hal ini dapat menimbulkan preseden buruk dan citra
masyarakat Indonesia.
"Saya mengimbau kepada orangtua, Wali Nagari, Kepala Sekolah, Kepala OPD , tokoh masyarakat kiranya dapat meningkatkan pengawasan guna mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat disekitar kita" tegas Deni Asra Politikus muda dari Partai Gerindra.
"Saya mengimbau kepada orangtua, Wali Nagari, Kepala Sekolah, Kepala OPD , tokoh masyarakat kiranya dapat meningkatkan pengawasan guna mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat disekitar kita" tegas Deni Asra Politikus muda dari Partai Gerindra.
Kita dapat bayangkan, bahwa
seseorang yang telah menggunakan narkoba sulit untuk berhenti. Demi memenuhi
kebutuhan narkoba bagi dirinya, bahkan apapun akan dilakukan untuk mendapatkan
narkoba.
"Oleh karena itu, saya
mengimbau kepada pelajar maupun masyarakat jangan mencoba-coba mengkonsumsi
narkoba karena dapat merugikan diri sendiri dan keluarga. Mari dijauhi narkoba
apapun jenisnya, sebelum kita terjerumus kedalamnya. Sebagai orangtua ,berikan
pemahaman tentang bahaya narkoba kepada anak-anak kita, keluarga dan lingkungan
kita, sehingga semua akan terhindar dari hal-hal yang dapat merusak generasi
bangsa Indonesia. (Rahmat Sitepu)