N3, Padang ~ Perkembangan Aikido di Kota Padang terbilang signifikan dalam lima tahun
belakangan ini. Beladiri asal Jepang ini diminati anak-anak dan remaja
hingga kalangan dewasa.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah
Dt. Marajo menyambut baik kehadiran perguruan Aikido di Padang. Ini
seiring dengan program Pemko Padang untuk menjadikan olahraga sebagai
gaya hidup masyarakat.
"Alhamdulillah, kehadiran Aikido mendapat respon bagus dari masyarakat.
Terbukti, cabang pertama di luar Jakarta ini banyak peminat dan berjalan
dengan baik," kata Mahyeldi saat membuka "Seminar Aikido Takiotoshi
Nagare Budokan" di G-Sport Center Jalan Gajah Mada, Sabtu (23/9/2017).
Pada seminar bersama Sensei Katsuhisa Yano pemegang Dan 4th
Internasional asal Jepang ini, Walikota menekankan agar pelatihan Aikido
menjadi ajang kegiatan positif.
"Dengan demikian semakin tumbuh budaya berolahraga dan lebih banyak lagi ajang kegiatan positif di Kota Padang," kata Mahyeldi.
Sementara itu, Sensei Joni Mardianto selaku pelatih mengatakan,
perguruan Aikido pertama dibuka di Kota Padang adalah pada 2008 lalu.
Sejak awal sudah mulai banyak peminat. Namun saat gempa 2009 lalu
aktifitasnya berkurang. Baru pada 2015 lalu perguruan Aikido dibuka di
Go-Sport.
"Alhamdulillah, sekarang berjalan normal kembali. Tidak kurang dari 80 peserta yang rutin mengikuti pelatihan," kata Joni.
Ia menjelaskan, Aikido adalah olahraga beladiri yang tidak masuk dalam
daftar pertandingan di Komite Olahraga Nasional Indonesia. Hal itu
disebabkan Aikido menggunakan penguncian-penguncian pendek.
"Aikido menggunakan pengunvian pendek dan dianggap berbahaya sehingga
tidak diterima KONI untuk dipertandingkan," ujarnya. (DU/Zal/Joim)