N3, Padang ~ Dengan berada di pesisir pantai barat pulau Sumatera dan juga pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia, setidaknya menjadikan Kota Padang sesuai ‘topografi’ salah satu daerah yang masuk kategori rawan bencana. Oleh sebab itu, perlu penanganan secara intens dalam mengurangi risiko bencana (mitigasi bencana). Baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman bencana.
Seperti kali ini, Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan program ‘Sekolah Cerdas Bencana’. Program ini dilaunching secara resmi Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dengan diikuti sebanyak 300 lebih kepala sekolah SD-SLTP sederajat di Kota Padang.
Walikota menyampaikan, bahwasanya Padang memang dikenal sebagai kota istimewa. Hal itu dikarenakan kondisi geografisnya serta potensi keindahan alamnya yang mempesona. Namun pada saat yang sama dalam topografinya, daerah ini juga memiliki banyak pantai, apalagi berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki tingkatan ombak dengan cukup tinggi.
“Maka itu kita menginginkan, di samping masyarakat, warga sekolah di Kota Padang harus cerdas dalam mitigasi bencana. Salah satunya melalui program Sekolah Cerdas Bencana ini,” sebut Walikota sewaktu melaunching program tersebut di Aula Bagindo Aziz Chan Balaikota, Senin (31/7/2017).
Mahyeldi melanjutkan, pada saat yang sama ia pun juga menginginkan ke depan bagaimana Padang menjadi daerah terdepan untuk Indonesia di IORA (Indian Ocean Rim Association) dalam hal penanggulangan bencana. Sehingga diharapkan Padang dapat mengambil peran yang lebih strategis di dalam poin kerjasama mitigasi bencana.
“Kita telah merencanakan untuk bersinergi dengan beberapa negara antara lain Jepang, Selandia Baru dan China. Semoga dengan itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki beberapa negara tersebut dalam mitigasi bencana dapat kita ambil dan terapkan. Sehingga semua masyarakat akan menjadi cerdas serta lebih modern dalam menyikapi berbagai bencana,” tukas Wako.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi menerangkan, Sekolah Cerdas Bencana merupakan salah satu program upaya membangun budaya kesiapsiagaan khususnya warga sekolah terhadap bencana. Baik sebelum, sewaktu maupun pasca terjadinya bencana.
"Melalui program ini diharapkan semua warga sekolah akan cerdas menyikapi bencana. Sehingga tidak lagi panik, karena sudah mengikuti dan melaksanakan langkah-langkah penyelamatan sesuai aturan-aturan ilmu yang diberikan,” jelasnya.
Edi melanjutkan, program Sekolah Cerdas Bencana ini bakal diterapkan ke semua sekolah di Padang baik negeri ataupun swasta. Pihaknya hanya memfokuskan kepada SD-SLTP, karena untuk SLTA sudah berada di naungan pemerintah provinsi.
“Kita mungkin bisa berkaca pada gempa bumi yang terjadi di Padang 2009 lalu. Karena tidak memiliki ilmu dan wawasan kebencanaan, sebagian masyarakat ada yang bergerak dan menyelamatkan diri sesuai kehendak masing-masing. Tak ayal, pada musibah itu korban banyak berjatuhan dan kita tidak ingin kejadian itu terulang kembali,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, dalam Sekolah Cerdas Bencana tersebut pihaknya akan melakukan beberapa upaya. Diantaranya, membangun budaya siaga dan budaya aman disekolah dengan mengembangkan jejaring bersama para pemangku kepentingan di bidang penanganan bencana. Kemudian meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah. Di samping itu juga menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah. (David/Humas)