N3, Tarakan - Hari pendidikan nasional yang jatuh
pada 2 Mei diwarnai haru guru Honorer di SD 02 utama Tarakan Kalimantan
Utara. "R" (wanita) Salah satu Guru Honorer yang ikut upacara merasa
terharu akan dengan nasip guru yang dibayarkan honornya sebesar 1 juta
rupiah tiap bulan.
"R" menjelaskan dirinya sangat terharu dengan sikap
pemerintah, dengan beban mengajar yang berat, guru selain mendidik anak
baik jiwa dan jasmaninya, dirinya dituntut profesional seperti guru yang
sudah menyandang PNS di kota Tarakan.
" Bayangkan mas gaji 1 jutaan dituntut harus profesional
dengan guru pns, kita juga merasa iba dengan diri kita sendiri harus
memperjuangkan anak didik" Jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tarakan Ilham Nour mengucapkan
kepada Tenaga Pendidik agar tetap semangat dalam mendidik generasi
bangsa Indonesia meskipun saat ini sangat minim anggaran, dirinya
berharap agar para pendidik tetap profesional didalam mendidik murid,
bermental baja dan paling utama semangat memperjuangkan jasmanai dan
rohani baik mental dan pengetahuannya kepada peserta didik.
" jangan menyerah kepada guru baik pns maupun honorer,
karena ditangan Guru generasi bangsa Indonesia menjadi kuat dan cerdas,
meskipun anggaran minim, tenaga pendidik dipacu profesionalisme didalam
mengejar kebutuhan pendidikan yang semakin maju" Terang Ilham.
Ilham menjelaskan bahwa guru sekarang harus juga bisa
beradaptasi kemajuan teknologi di dalam kegiatan belajar mengajar,
kurikulum saat ini memang sedikit berat, proses belajar mengajar yang
menekankan ahlak moral sesuai dengan 4 pilar Kebangsaan menjadikan
tujuan utama dalam membangun pendidikan bangsa Indonesia kepada peserta
didik, sehingga diharapkan ketika lulus para peserta didik dapat tampil
di dunia kerja dan berguna bagi masyarakat.
Menurut Bu Suparni S.Pd Kepala Sekolah SD 02 Utama
menjelaskan perihal dunia pendidikan yang kompleks menjadikan guru di
tuntut sesuai dengan jaman serta teknologi yang sudah canggih,
menurutnya ke profesionalan guru juga harus ditunjang dengan pendapatan
memadai, seperti gaji honor yang minim sekitar 1 jutaan harus dibantu
dengan ektra kulikuler dam kepada guru pns semenjak di jaman Jokowi gaji
guru pns tidak mendapatkan perbedaan, semua sama gajinya.
" kalo di SD 02 Utama para guru honorer dipersilahkan
memberikan ekstrakulikuler, dan kepada pns dirinya berharap agar di
bedakan sesuai jam kerjanya minimal 10% lah dengan guru yang baru
diangkat, sehingga menjadikan motivasi kepada tenag pendidik yang lama
dalam mengajar di sekolah" jelas Suparmi.
Suparmi berharap agar pemerintah pusat juga jeli didalam
mengatur kurikulum yang sedikit memberatkan kepada murid sehingga di
harapkan para pelajar tidak merasa berat di dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Terangnya menutup. (Bonar Sahat)