N3, Payakumbuh - Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS), BPJS Kesehatan mengajak peserta JKN-KIS se-Indonesia yang tergabung
dalam Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) untuk membudayakan
pola hidup sehat melalui peningkatan aktivitas fisik dalam acara Gebyar
PROLANIS.
PROLANIS merupakan sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif terhadap peserta JKN-KIS yang
menderita penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi, untuk
mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien.
“Melalui kegiatan Gebyar
PROLANIS, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya untuk menerapkan
pola hidup sehat. Cukup dengan melakukan senam setiap pagi, kita sudah
meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita sehingga tidak mudah sakit. Dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari,
diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan
pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif untuk
menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat,” jelas Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Payakumbuh, Dahidin, SE.MM
Acara Gebyar PROLANIS ini dimeriahkan
oleh sejumlah rangkaian kegiatan seperti senam PROLANIS, edukasi kesehatan
kepada masyarakat, pemeriksaan penunjang gratis bagi peserta PROLANIS, lomba
cerdas cermat antar Klub PROLANIS, Best Practice Sharing, serta beragam
kegiatan menarik lainnya. Adapun sasaran kegiatan tersebut meliputi 5.342
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 6.468 Klub PROLANIS, dan 101.486
peserta PROLANIS yang tersebar di 288 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Sementara itu, hingga April 2017, tercatat ada 302.325 peserta PROLANIS
Diabetes Mellitus dan 334.979 peserta PROLANIS Hipertensi.
Untuk Kantor Cabang Payakumbuh
Gebyar Prolanis dilaksanakan di 3 Kabupaten dan Kota wilayah kerja Kantor
Cabang Payakumbuh yaitu Lapangan Poliko Payakumbuh, Lapangan Cindua MAto, Batusangkar
dan Halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota. Kegiatan ini juga
dihadiri oleh Walikota/Bupati dan juga Dinas KEsehatan kab./Kota sebagai bentuk
sinergi dan dukungan Pemerintah Daerah terhadap kegiatan ini.
Pada kesempatan yang sama, Dahidin
juga kembali mempromosikan Mobile Screening sebagai salah satu fitur dalam
aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang sangat berguna untuk mendeteksi risiko
penyakit kronis sejak dini. Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan
Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data
diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta
dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta akan diminta
mengisi sejumlah pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas
sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga
peserta, dan pola makan peserta. Apabila semua pertanyaan tersebut telah
dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada
saat itu pula.
“Melalui aplikasi tersebut, kami
berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat
kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin
cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita
penyakit kronis dapat menurun,” jelas Maya.
Sampai dengan 12 Mei 2017, jumlah peserta
JKN-KIS telah mencapai 177.400.222 jiwa. Dalam menyediakan pelayanan kesehatan,
BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 20.772 Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.825 Puskesmas, 4.502 Dokter Praktik
Perorangan, 5.286 Klinik Pratama, 15 RS Tipe D Pratama, dan 1.144 Dokter Gigi
Praktik Perorangan. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 5.344
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang di dalamnya mencakup
2.137 RS dan Klinik Utama, 2.219 Apotek, dan 988 Optik.(Rahmat Sitepu)