N3, Limapuluh Kota - Banjir dan longsor di kecamatan Pangkalan kabupaten Limapuluh Kota membuat aktifitas belajar mengajar jadi terganggu. Faktanya kondisi sekolah yang porak poranda karena aliran banjir yang melanda salah satu sekolah yaitu SDN 04 Pangkalan, membuat murid murid tidak dapat belajar sama sekali.
Bekas banjir menyisakan lumpur yang tebal dan
menyebabkan halaman SD 04 Pangkalan ini menunjukkan bahwa sekolah ini baru saja
mengalami terjangan aliran air bercampur tanah. Suasana terlihat berantakan dan
wajah tegang nampak dari sebagian murid-murid yang datang kesekolah melihat kondisi
sekolah mereka.
Ketika www.nusantaranews.net
menanyakan kepada Laila (14 th) kapan akan sekolah lagi, dengan wajah sedih dia
mengatakan
“kabarnya kami libur seminggu ini, menunggu sekolah siap dibersihkan,
kami juga dirumah sibuk membersihkan lumpur dan menjemur pakaian, buku-buku, perabot
yang basah karena banjir ”.
Dengan wajah trauma murid SD 04 Pangkalan ini
mengakui sangat cemas dengan kondisi sekolah dan rumahnya, terbayang akibat bencana
banjir ini yang membuatnya tidak bisa belajar di sekolah selama kondisinya
masih berantakan seperti itu.
Saat hal itu di konfirmasikan Kepada Bupati Limapuluh Kota lrfendi Arbi, Bupati mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Limapuluh Kota beserta instansi terkait untuk mencari solusi terbaik. “Saat ini kita fokus pada korban akibat banjir dan longsor ini, ujar Irfendi. (Rahmat Sitepu)
Saat hal itu di konfirmasikan Kepada Bupati Limapuluh Kota lrfendi Arbi, Bupati mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Limapuluh Kota beserta instansi terkait untuk mencari solusi terbaik. “Saat ini kita fokus pada korban akibat banjir dan longsor ini, ujar Irfendi. (Rahmat Sitepu)