Nusantara ~ Punya bos tukang bully itu bikin nggak semangat kerja, malas berangkat ke kantor setiap pagi, dan yang pasti bikin emosi. Bagaimana nggak emosi, sudah disuruh lembur tiap malam tanpa diakui hasil kerjanya, paginya terlambat satu menit saja bisa seharian penuh dibahas. Duh, terus bagaimana caranya menghadapi bos tukang bully? Ada tujuh hal yang bisa kamu coba ketika menghadapi bos tukang bully.
1. Cegah sebelum terjadi
Perhatikan baik-baik setiap bosmu akan melancarkan serangannya terhadap kamu. Kalau bosmu biasanya mem-bully kamu saat sedang stres berat, jangan mengadakan rapat atau mengganggu bosmu sampai ia benar-benar sudah tenang.
2. Tetapkan batasan
Jangan mau diperbudak atau menerima perlakuan-perlakuan tak pantas dari bosmu karena hal itu tak akan membantu perkembanganmu atau perusahaanmu. Berani menolak bisa membuat bosmu merasa segan padamu.
3. Ceritakan pada teman kerjamu
Apakah bosmu hanya mem-bully kamu atau juga teman-teman kerjamu? Kalau hanya kamu yang menjadi korban, cari tahu apakah itu karena kinerjamu di kantor atau karena alasan pribadi? Ceritakan pada teman kerjamu dan mintalah saran untuk menghadapi bos tersebut.
4. Jadilah contoh yang baik
Api jangan dilawan dengan api. Kamu harus memberikan contoh yang baik bagi bosmu, meskipun kesannya terbalik. Pujilah hasil kerja teman di kantor dan akui pekerjaan mereka, tetaplah tenang ketika bosmu mulai marah-marah. Semoga bosmu akan melihat dan merenungkan tindakannya terhadapmu.
5. Kumpulkan bukti-bukti
Catat setiap kejadian, tanggal, saksi yang melihat, e-mail, pesan, dan tempat saat bosmu mem-bully kamu atau melakukan tindakan-tindakan yang tak pantas terhadapmu.
6. Bicarakan dengan HRD
Kalau semua cara sudah kamu tempuh dan bosmu masih saja mem-bully kamu, coba bicarakan hal ini dengan HRD perusahaan atau atasan bosmu. Serahkan semua bukti-bukti yang sudah kamu kumpulkan untuk menguatkan aduanmu. Bagian HRD atau atasan bosmu akan lebih cepat bergerak kalau kamu punya bukti-bukti yang kuat tentang sikap bosmu terhadapmu.
7. Jangan merasa rendah diri
Apalagi sampai menyalahkan diri sendiri. Bukan salahmu kalau bosmu adalah tukang bully. Kalau kamu sudah nggak tahan lagi dengan bosmu, segera update CV-mu dan mulailah mencari kesempatan baru berikutnya.