N3, Bandung ~ Tim Fact Finding Mission dari Unesco bulan April 2017
mendatang akan datang ke Kabupaten Sukabumi untuk mengevaluasi dan
memverifikasi kesiapan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu sebelum diputuskan
masuk ke dalam jaringan Geopark Dunia atau Unesco Global Geopark pada
akhir 2017.
Tim ini akan mengecek satu persatu titik yang akan dinilai, termasuk
infrastruktur jalan menuju kawasan geopark, rambu penunjuk arah, hingga
ketersediaan buku petunjuk arah. Juga tentunya tiga hal penting yang
akan dievaluasi adalah keragaman geologi (geodiversity), keragaman
hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (culturdiversity).
Hal itu disampaikan oleh Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan
Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, Denny Juanda, usai rapat
persiapan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu di Gedung Sate.
"Tadi Pak Gubernur memimpin rapat bersama Bupati Sukabumi untuk
persiapan menerima tim Fact Finding Mission dari Unesco dalam rangka
geopark ciletuh pelabuhanratu masuk Unesco Global Geopark akhir April
nanti," katanya.
Denny mengatakan, ada 13 titik lokasi wisata unggulan dari 24 lokasi
wisata yang sering dikunjungi wisatawan di kawasan Geopark tersebut.
Unesco juga menurutnya meminta berbagai hal detil termasuk rambu lalu
lintas menuju kawasan Geopark.
"Tadi dibahas juga, karena Unesco minta berbagai hal detil, termasuk
rambu-rambu misalnya, jalan menuju lokasi itu harus jelas arahnya
kemana, kemudian di buku petunjuk juga harus ada," ungkapnya.
Dalam rapat tersebut juga diputuskan bahwa Pemprov Jabar akan
membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang akan mengelola secara
teknis Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu yang sudah ditetapkan menjadi
Geopark Nasional tahun lalu ini dan akan dikelola oleh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Jawa Barat serta Kabupaten Sukabumi.
"Jadi di sana akan dibentuk unit tersendiri setingkat UPTD atau
sebuah Balai dibawah Disparbud Provinsi dan Kabupaten Sukabumi yang akan
mengelola secara teknis kawasan Geopark Ciletuh ini," Denny meyakini dalam waktu kurang dari tiga bulan ke depan sebelum
kedatangan tim Fact Finding Mission, seluruh persiapan telah rampung
dikerjakan.
"Kita targetkan akhir Maret selesai dan kita optimis karena di
Indonesia itu yang di promosikan hanya dua setiap tahunnya dan kita
sudah melewati calon-calon yang lain, jadi sekarang tinggal Ciletuh dan
Rinjani, jadi jangan sampai gagal," tuturnya.
Seluruh biaya untuk persiapan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu dan
kedatangan tim dari Unesco tersebut menggunakan APBD Jabar dibantu oleh
APBD Kabupaten Sukabumi dan juga dari CSR Bank Jabar Banten.