N3, Kaltara ~ Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI yang dipimpin Wakil
Ketua Azam Azman Natawijana merasa dikecewakan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara (Kaltara). Pasalnya, dalam pertemuan antara Tim Komisi
VI DPR dengan Pemprov Kaltara yang seharusnya dihadiri oleh Pimpinan
Daerah seperti Gubernur Provinsi Kaltara Irianto Lambrie atau Wakil
Gubernurnya, ternyata keduanya absen.
“Kami merasa kecewa karena baru pertama kali Komisi VI di
satu provinsi yang sangat kurang perhatian, ternyata dalam pertemuan ini
tidak dihadiri oleh pimpinan daerah, apakah itu gubernur, wakil
gubernur atau wali kota,” ungkap Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo
Soekartono dengan nada kecewa, saat di Tarakan, Kaltara.
Pertemuan ini hanya dihadiri Wakil Wali Kota Tarakan
Khaeruddin Arief Hidayat, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Provinsi Kaltara Syaiful Herman, dan Kepala Disperindagkop Tarakan
Tajuddin Tuwo.
Menurut politisi F-Gerindra itu, Komisi VI datang ke
Kaltara tentu dengan satu komitmen untuk bisa membantu wilayah ini untuk
menjadi lebih baik. Karena Komisi VI bermitra dengan semua kementerian
yang berhubungan dengan masalah ekonomi, BUMN dan lainnya.
“Apalagi kami mendengar Kaltara akan membangun kawasan
industri yang terintegrasi dengan kepelabuhanan. Jadi sebenarnya ini
bisa dimanfaatkan oleh Pemprov Kaltara, dan kami memandang Kaltara ini
penting,” tegas politisi asal dapil Jatim itu.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi VI DPR Irmadi Lubis.
Politisi F-PDI Perjuangan itu mengatakan Komisi VI merasa kecewa, karena
Komisi VI datang ke Kaltara untuk mendapatkan masukan atau informasi
tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dan
rencana serta program pembangunan yang akan dilakukan, terutama yang
berkaitan dengan bidang lingkup Komisi VI yakni Perindustrian,
perdagangan, KUKM, BUMN dan Investasi.
“Masukan ini sebagai bahan untuk Rapat Kerja dengan mitra
Komisi VI di masa persidangan yang akan. Ternyata kita malah tidak
mendapatkan masukkan dari orang yang berkompeten (Gubernur, RED) untuk
menyampaikan hal itu,” kecewa Irmadi.
Politisi asal dapil Sumatera Utara itu berharap kepada
kepala-kepala daerah, khususnya gubernur atau wakil gubernur
bertanggungjawab setiap ada kunjungan DPR RI ke daerah. Pimpinan daerah
harus dapat mengusahakan untuk bertemu dengan rombongan DPR RI.
“Tapi kalau tidak dapat bertemu kiranya tolong dapat diatur
kembali waktunya, karena gubernur itu adalah wakil pemerintah pusat di
daerah. Masukan-masukan itu dapat kita terima kalau yang memberi
informasi adalah yang berkompeten,” imbuh Irmadi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman
Natawijana mengatakan banyak permasalahan ekonomi di Kaltara yang harus
dibahas. Salah satunya adalah masalah mahalnya biaya barang di Kota
Tarakan. Termasuk mahalnya daging sapi akibat minimnya stok daging ke
Kota Tarakan.
“Apa yang jadi masalah di Provinsi Kaltara, Gubernur harus
mau terbuka. Karena pernyataan Gubernur itu yang kita pegang untuk kita
bawa dalam rapat kerja dengan pemerintah atau menteri terkait. Ini lho
permasalahan yang ada di Provinsi Kaltara,” kata politisi asal dapil
Jawa Timur itu.
Menanggapi hal tersebut, Asisten II Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Provinsi kaltara, Syaiful Herman mengatakan, bahwa Gubernur
Irianto Lambrie sedang berada di Jakarta dan Wakil Gubernur Udin
Hianggio memimpin upacara Hari Bela Negara.
“Jadi saya minta maaf atas absennya gubernur dan wakil
gubernur. Nanti saya akan membuat laporan atas masukkan dari rombongan
Komisi VI kepada gubernur maupun wakil gubernur,” kata Syaiful.
Syaiful mengakui bahwa sampai sejauh ini masih ada beberapa
permasalahan yang terjadi di Kaltara, terutama terkait pembangunan di
daerah perbatasan, salah satunya infrastruktur jalan. Dia juga
menyampaikan terkait dengan perdagangan ekspor, khususnya ekspor melalui
udara. Namun masih ada beberapa kendala yakni masyarakat masih
menginginkan ekspor laut.
“Kalau lewat laut itu resikonya banyak, contohnya gelombang
besar dan juga waktu perjalanan lama,” katanya, sembari berharap
berbagai permasalahan yang terjadi di Kaltara menjadi bahan masukkan
Komisi VI.
Syaiful menambahkan dengan kehadiran
dirinya diharapkan kunjungan kerja komisi 6 DPRRI tidak menjadikan
kendala dalam pemberian informasi dan masukan infomasi demi percepatan
keputusan dalam pembangunan Kalimantan Utara Yang leih baik. (Reporter Bonar Situmorang)
Post a Comment