N3, Padang ~ Gerakkan
tanam cabai dalam polybag yang digagas Walikota Padang akhirnya
membuahkan hasil. Di saat harga cabai melonjak tajam di sejumlah daerah
lain, di Padang justru sebaliknya. Harga cabai di Padang malah relatif
stabil.
Relatif stabilnya harga cabai di Padang salahsatunya dikarenakan tercukupinya stok meski tingginya permintaan. Ini dipicu karena mulai banyaknya warga yang menanam cabai di rumah masing-masing.
Seperti yang dilakukan Ikatan Karangtaruna Pemuda Wisma Indah Jondul Pengembangan (IKP Wijobang). Pemuda di daerah ini telah menanam cabai di dalam polybag dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Aksi dari IKP-Wijobang ini memang patut ditiru, apalagi dapat menjadi opsi seiring harga cabai yang mulai melonjak mahal akhir-akhir ini. Untuk itu, mari kita contoh hal ini dengan menanam cabai di lahan kosong yang kita miliki masing-masing,” sebut Mahyeldi saat melihat lokasi tersebut, kemarin ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma menyebut bahwa sejumlah warga telah mulai menanam cabai di rumah masing-masing sejak beberapa waktu lalu. Tidak saja warga, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Padang juga ikut menanam cabai di dalam polybag. Berdasarkan data sementara, sebanyak 8.200 polybag sudah ditanami cabai oleh kelompok masyarakat. Cabai itu tersebar di masing-masing kecamatan.
"Untuk ASN yang menanam cabai, sementara sudah 6.400 polybag yang terdata," tukas Edi.
Edi menyebut bahwa IKP-Wijobang telah menanam 1.600 bibit cabai Kopay. Sebanyak 430 bibit sudah dijual ke masyarakat dengan harga relatif terjangkau.
Terkait harga cabai di Pasar Raya Padang, saat ini cabai merah Jawa dijual Rp 48 ribu perkilogram. Cabai merah Medan dijual Rp 44 ribu perkilo. Sedangkan cabai merah lokal (darek) dijual Rp 48 ribu sekilonya.
Untuk cabai rawit Pasaman dijual Rp 56 ribu perkilogram. Sedangkan cabai hijau Curup dijual Rp 22 ribu perkilonya. "Saat ini pasokan cabai melimpah dan diprediksi harga akan terus turun," ulas Edi Dharma.(Charlie)
Relatif stabilnya harga cabai di Padang salahsatunya dikarenakan tercukupinya stok meski tingginya permintaan. Ini dipicu karena mulai banyaknya warga yang menanam cabai di rumah masing-masing.
Seperti yang dilakukan Ikatan Karangtaruna Pemuda Wisma Indah Jondul Pengembangan (IKP Wijobang). Pemuda di daerah ini telah menanam cabai di dalam polybag dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Aksi dari IKP-Wijobang ini memang patut ditiru, apalagi dapat menjadi opsi seiring harga cabai yang mulai melonjak mahal akhir-akhir ini. Untuk itu, mari kita contoh hal ini dengan menanam cabai di lahan kosong yang kita miliki masing-masing,” sebut Mahyeldi saat melihat lokasi tersebut, kemarin ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma menyebut bahwa sejumlah warga telah mulai menanam cabai di rumah masing-masing sejak beberapa waktu lalu. Tidak saja warga, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Padang juga ikut menanam cabai di dalam polybag. Berdasarkan data sementara, sebanyak 8.200 polybag sudah ditanami cabai oleh kelompok masyarakat. Cabai itu tersebar di masing-masing kecamatan.
"Untuk ASN yang menanam cabai, sementara sudah 6.400 polybag yang terdata," tukas Edi.
Edi menyebut bahwa IKP-Wijobang telah menanam 1.600 bibit cabai Kopay. Sebanyak 430 bibit sudah dijual ke masyarakat dengan harga relatif terjangkau.
Terkait harga cabai di Pasar Raya Padang, saat ini cabai merah Jawa dijual Rp 48 ribu perkilogram. Cabai merah Medan dijual Rp 44 ribu perkilo. Sedangkan cabai merah lokal (darek) dijual Rp 48 ribu sekilonya.
Untuk cabai rawit Pasaman dijual Rp 56 ribu perkilogram. Sedangkan cabai hijau Curup dijual Rp 22 ribu perkilonya. "Saat ini pasokan cabai melimpah dan diprediksi harga akan terus turun," ulas Edi Dharma.(Charlie)