N3, Samarinda ~ Transpormasi ekonomi dengan menggali potensi unggulan ekonomi di luar migas dan batubara, maka hilirisasi industri menjadi jawaban untuk membangun ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi mengatakan, dalam rangka mengimplementasikan hilirisasi industri guna mencapai target pertumbuhan dan struktur ekonomi yang berkualitas, maka diharapkan tahun 2017 harus lebih fokus dan konkrit melakukan percepatan penyelesaian program pembangunan yang mendukung hilirisasi industri melalui kawasan industri yang telah ditetapkan.
"Kita telah berhasil melakukan hilirisasi industri di sektor gas/petrokimia di kawasan industri Bontang, namun hilirisasi di sektor mineral, batubara, crude palm oil (CPO), industri pertanian dan industri pariwisata masih perlu dilakukan percepatan," kata H Rusmadi.
Percepatan yang dimaksud kata Rusmadi adalah pengembangan agroindustri oleo chwmical di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) perlu dilakukan penyelesaian pembangunan pelabuhan, tangki timbun dan infrastruktur lainnya. Kemudian pengembangan kawasan industri Kariangau dan Buluminung, perlu dilakukan percepatan pembangunan Jembatan Pulau Balang beserta aksesnya termasuk pembangunan marine techno park.
"Samarinda sebagai kawasan indutri jasa dan perdagangan perlu percepatan penyelesaian pembangunan landasan pacu Bandara APT Pranoto, termasuk percepatan pembangunan Jembatan Mahkota II dan Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar)," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan Kaltim merupakan keberhasilan kolektif dari provinsi bersama-sama pemerintah pusat dan kabupaten/kota. Oleh karena itu semuanya harus bisa merapatkan barisan untuk bekerja bersama-sama secara sinergis. (mar/sul/humasprov)
Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi mengatakan, dalam rangka mengimplementasikan hilirisasi industri guna mencapai target pertumbuhan dan struktur ekonomi yang berkualitas, maka diharapkan tahun 2017 harus lebih fokus dan konkrit melakukan percepatan penyelesaian program pembangunan yang mendukung hilirisasi industri melalui kawasan industri yang telah ditetapkan.
"Kita telah berhasil melakukan hilirisasi industri di sektor gas/petrokimia di kawasan industri Bontang, namun hilirisasi di sektor mineral, batubara, crude palm oil (CPO), industri pertanian dan industri pariwisata masih perlu dilakukan percepatan," kata H Rusmadi.
Percepatan yang dimaksud kata Rusmadi adalah pengembangan agroindustri oleo chwmical di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) perlu dilakukan penyelesaian pembangunan pelabuhan, tangki timbun dan infrastruktur lainnya. Kemudian pengembangan kawasan industri Kariangau dan Buluminung, perlu dilakukan percepatan pembangunan Jembatan Pulau Balang beserta aksesnya termasuk pembangunan marine techno park.
"Samarinda sebagai kawasan indutri jasa dan perdagangan perlu percepatan penyelesaian pembangunan landasan pacu Bandara APT Pranoto, termasuk percepatan pembangunan Jembatan Mahkota II dan Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar)," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan Kaltim merupakan keberhasilan kolektif dari provinsi bersama-sama pemerintah pusat dan kabupaten/kota. Oleh karena itu semuanya harus bisa merapatkan barisan untuk bekerja bersama-sama secara sinergis. (mar/sul/humasprov)
Post a Comment