N3, Banda Aceh ~ Majelis
Permusyawaran Rakyat Republik Indonesia mensosialisasikan Empat Pilar
MPR RI di gedung serbaguna Sekretariat Daerah Aceh. Plt.
Gubernur Aceh, Soedarmo, menyebutkan sosialisasi itu penting karena
pemahaman masyarakat mulai tergerus sejak era reformasi. Hal itu dibuktikan dengan berbagai
kejadian yang terjadi di Indonesia. “Sosialisasi ini penting, mengingat
situasi politik nasional yang saat ini sangat panas,” ujar Soedarmo
dalam sambutannya.
Berbagai isu terjadi yang tujuannya
untuk memecah kesatuan bangsa. Soedarmo menyebutkan, Provinsi Aceh
bersama seluruh masyarakat harus punya prinsip yaitu menjaga keamanan
daerah dan keutuhan bangsa. Karenanya sosialisasi empat MPR perlu untuk
terus dilakukan sehingga pemahaman dalam masyarakat bisa bertambah.
“Apa yang anda dapat dalam sosialisasi
ini terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, dan bernegara dalam rangka
menjaga keutuhanan NKRI,” ujar Soedarmo. Untuk diketahui, empat pilar
MPR RI adalah Pancasila; Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Jelang pemilukada, kata Soedarmo, Aceh
oleh KPU pusat dikategorikan sebagai daerah rawan dalam servey terkait
kerawanan pemilu. Namun Soedarmo menegaskan bahwa keamanan Aceh sangat
kondusif. Kerawanan yang dimaksud KPU, karena Aceh menjadi daerah yang
paling banyak keikutsertaannya dalam gelaran pemilu. Tercatat ada 21
kota plus 1 provinsi yang akan menggelar pemilu di Aceh. “Aceh masuk
daerah rawan karena paling banyak pilkada tahun ini adalah Aceh.”
Untuk memastikan keamanan Aceh, Soedarmo
meminta agar semua calon kepala pemerintahan yang akan bersaing untuk
menjaga perdamaian dan mengintruksikan pendukungnya untuk menciptakan
politik bersih. “Berikan pencerahan, bagaimana agar pilkada damai dan
masyarakat tidak takut memberikan suara tanpa adanya tekanan dari
kelompok manapun.” Implilasi atau dampak pilkada damai, lanjut Soedarmo,
akan berpengaruh pada situasi perekonomian di Aceh.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI,
Oesman Sapta Odang, menyebutkan seluruh penduduk negeri ini tidak pernah
ragu dengan nasionalisme masyarakat Aceh. “Indonesia dimulai dari Aceh.
Kalau dibilang Aceh tidak nasionalis itu keliru,” ujarnya. Nilai-nilai
dalam pancasila dan serta seluruh hal terkait empat pilar MPR, kata
Oesman Sapta, pastinya dipahami oleh seluruh masyarakat Aceh.
Terkait pemilukada, Oesman Sapta
menyebutkan, bahwa esensi dari pilkada adalah kedaulatan rakyat. Karena
itu, ia meminta agar masyarakat bisa memilih sesuai hati nuraninya tanpa
ada tekanan apa pun. Jika ada pelanggaran hukum, Oesman meminta petugas
keamanan menindak tanpa adanya toleransi. Oesman percaya dengan komitmen para
calon untuk menjaga kedamaian selama gelaran pilkada nanti. “Saya
percaya ada kesejukan di sini,” ujar Oesman Sapta.
Sosialisasi empat pilar MPR bekerjasama
dengan Pemerintah Aceh tersebut, diikuti oleh seluruh unsur Forkopimda
Aceh dan Kota Banda Aceh, para Asisten, Kepala SKPA, Kepala Biro di
lingkungan Setda Aceh, pegawai negeri di lingkup Pemerintah Aceh,
Kakanwil Kementerian non Kementerian, mahasiswa, pejabat utama Kodam dan
Polda, pemuda serta ulama. Selain itu dari Jakarta hadir Anggota DPD RI
Ghazali Abbas Adan serta Anggota DPR RI Bakhtiar Ali. Sumber : humas.acehprov.go.id