N3, Kuningan ~ Koramil 1513/Giriwangin Kodim 0615/Kuningan bersama Babinsa serta warga sekitar membersihkan longsoran tanah bertempat di Dusun Ciceuri Desa Giriwaringin Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan.
Dari rilis Pemdam III/Slw, tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah yang merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan, semakin curam ketinggian lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit.
Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya berpotensi untuk bergerak atau longsor, tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi longsor.
Danramil 1513/Giriwangin Kapten lnfanteri Teguh Gatot Hariyanto menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut, untuk sementara kami upayakan dulu penanganan darurat, supaya longsor di titik ini jangan sampai berkembang memutus total bagian jalan. Minimal sekarang bisa dipertahankan saja dulu, bisa dilintasi dengan aman oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Terjadinya bencana tanah longsor di bagian atas tebing akibat hujan deras dengan volume tinggi 30 meter panjang 5 meter longsor material menutupi jalan jalur Desa Giriwaringin Dusun Ciceuri sepanjang 50 meter tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Penanganan yang dilakukan Aparat Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan anggota Kecamatan, Tagana bersama warga melaksanakan gotong royong membersihkan material longsor dengan menggunakan alat seadanya. (Pun)
Dari rilis Pemdam III/Slw, tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah yang merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan, semakin curam ketinggian lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit.
Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya berpotensi untuk bergerak atau longsor, tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi longsor.
Danramil 1513/Giriwangin Kapten lnfanteri Teguh Gatot Hariyanto menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tersebut, untuk sementara kami upayakan dulu penanganan darurat, supaya longsor di titik ini jangan sampai berkembang memutus total bagian jalan. Minimal sekarang bisa dipertahankan saja dulu, bisa dilintasi dengan aman oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Terjadinya bencana tanah longsor di bagian atas tebing akibat hujan deras dengan volume tinggi 30 meter panjang 5 meter longsor material menutupi jalan jalur Desa Giriwaringin Dusun Ciceuri sepanjang 50 meter tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Penanganan yang dilakukan Aparat Desa, Babinsa, Babinkamtibmas dan anggota Kecamatan, Tagana bersama warga melaksanakan gotong royong membersihkan material longsor dengan menggunakan alat seadanya. (Pun)