Perayaan Hoyak Tabuik
budaya Kota Pariaman yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Tahun
Baru Islam Hijriah 1438 , dilaksanakan dengan sangat meriah tahun ini
dengan berbagai kesenian dan tari kolosal yang inda, Minggu sore
(15/10/2016).
Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi
Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Dr. Eshty Reko Astuti, Duta Besar Indonesia untuk
Republik Iran, Okta Ali Nurdin, Gubernur Irwan Prayitno, Forkopinda,
Kakanwil Kementrian Agama, Ketua Dekranasda Sumbar Ny. Nevi Irwan
Prayitno, Ketua BKOW Ny. Wartawati Nasrul Abit, Walikota Muclis Rahman,
Wakil Walikota Genius, Ketua DPRD Pariaman, Bupati Walikota se Sumatera
Barat, kepala SKPD dilingkungan Pemko Pariaman.
Gubernur
Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, sudah
saat atraksi budaya Hoyak Tabuik Jadi Event Nasional Pariwisata di
Indonesia.
" Atraksi Budaya Tabuik Pariaman seharus
menjadi salah satu event pariwisata nasional di Indonesia. Hal ini
karena budaya hoyak tabuik ini telah menjadi event tahunan yang
konsisten diselenggarakan di kota Pariaman, selain aktrasi ini lebih
lengkap dibandingan aktarasi daerah lain di Indonesia mulai dari tahap
pelaksanaannya serta telah mendapat perhatian dan kunjungan berbagai
negara tetangga dengan kunjungan wisata melebihi Tour De Singkarak (TDS)
" usul Gubernur Irwan Prayitno.
Perhelatan Hoyak Tabuik
Pariaman ini, telah menjadi perhatian banyak orang, masyarakat parimana
amat antusias sebagai sebuah kebanggaan dan kesenangan tersendiri.
"
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mengapresiasi kegiatan
aktrasi budaya Hoyak Tabuik dengan melibatkan banyak tokoh dan
masyarakat di Kota Pariaman. Ini menandakan sebuah semangat kebersamaan
memajukan pembangunan Kota Parimaan secara positif".
"
Semoga semangat Hoyak Tabuik ini, menjadi seirama dengan semangat
memajukan pembanguan Kota Pariaman untuk menjadi yang terbaik untuk
kesejahteraan masyarakat di Sumatera Barat," himbaunya,
Deputi
Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Dr. Eshty Reko Astuti dalam kesempatan itu merespon
baik, untuk menjadikan Aktrasi Budaya Hoyak Tabuik menjadi salah satu
event pariwisata secara nasional.
" Kita akan ajukan
aktrasi budaya Hoyak Tabuik sebagai pesta budaya masyarkat menyambutan
tahun bari Islam sebagai salah satu event wisata nasional yang layak
dikunjungi serta diharapkan mampu meningkatan kunjungan wisata ke
Indonesia," ujarnya.
Sebelum upacara adat tabuik dilaksanakan, dilakukan pembuatan tabuik di
dua tempat, yaitu di pasar (tabuik pasar) dan subarang (tabuik
subarang). Kedua tempat tersebut dipisahkan oleh aliran sungai yang
membelah Kota Pariaman.
Tabuik yang dibuat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian (atas
dan bawah) yang tingginya dapat mencapai 12 meter. Bagian atas yang
mewakili keranda berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan kain
beludru berwarna-warni.
" Perhelatan pesta rakyat Hoyak
Tabuik Pariaman saat ini, terlihat lebih menarik dengan tahapan-tahapan
ritual hingga hari puncak di sore ini. Wisata Aktraksi ini merupakan
salah satu bentuk pembangunan dunia kepariwisataan nasional, selain
keindahaan alam, objek wisata lainnya, " ungkapnya.
Acara
pesta rakyat Hoyak Tabuik sebelum diakhiri dengan membuah tabuik kelaut,
juga dihibur dengan tari kolosal Angun Nan Tongga.