N3~Kembali wajah pendidikan kembali tercoreng di Indonesia, pasalnya seorang guru dianiaya orang tua dan muridnya sendiri, pada Rabu (10/8) lalu. Apa yang dilakukan Alif beserta bapaknya yang memukul Dasrul guru SMK 2 Makassar berbuntut panjang, pasalnya harapan dia untuk melanjutkan sekolahnya di SMK 2 Makassar pupus sudah.
Walaupun ia berpindah sekolah lain akan mendapatkan kendala jua, karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Makassar menutup pintu bagi Alif untuk melanjutkan pendidikan disekolah Negeri di Makassar.
Sikap dari Disdikbud Makassar mendapat sokongan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan. Dikatakan Prof Wasir Talib selaku Ketua PGRI Sulsel, kasus yang menimpa guru Dasrul merupakan suatu kasus yang menjadi perhatian serius pengurus pusat PGRI.
“Kami dari PGRI Sulsel akan terus mengawal kasus kekerasan yang menimpa Dasrul selaku guru SMK 2 Makassar. Selain itu kami juga sependapat dengan Disdikbud Makassar yang menutup pintu masuk sekolah lainnya untuk Alif,” kata guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM).
Ia menilai tindakan Adnan Ahmad bersama anaknya merupakan suatu tindakan melawan hukum, perbuatan ini memang harus dilaporkan pada pihak kepolisian karena ini tindakan kekerasan. Untuk si anak PGRI Sulsel sangat setuju sekali dengan Disdikbud yang menutup pintu baginya untuk melanjutkan ke sekolah negeri di Makassar. “Kami meras siswa ini tidak layak lagi bersekolah di SMK 2,” ucapnya geram. (mond)