N3, Papua - Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku Papua meresmikan APMS pertama di Kabupaten Nduga, salah satu daerah terpencil di provinsi papua. General Manager MOR VIII Eldi Hendry mengatakan, sebelum kehadiran APMS di Nduga masyarakat harus membeli BBM dengan harga mahal. Dengan adanya APMS, warga Kabupaten Nduga kini telah dapat menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di daerah lain.
Peresmian dilakukan oleh
GM MOR VIII Eldi Hendry, Bupati Nduga Yairus Gwijangge, Danrem Danrem
172/PWY Kol. Inf Teguh Pudjo dan dihadiri oleh seluruh jajaran pemda,
TNI, Polri, serta masyarakat yang sangat antusias menyambut kehadiran
Pertamina di Kabupaten tersebut.
“Semoga dengan hadirnya
APMS Pertamina di Kabupaten Nduga, dengan harga jual Rp6.450 untuk
Premium dan Rp5.150 untuk Solar, bisa disambut baik oleh seluruh
masyarakat disini, sesuai dengan kebijakan “one price policy”.
Tentunya dengan tujuan akhir meningkatkan taraf hidup dan perekonomian
masyarakat di Kabupaten Nduga,” ujar Eldi.
Sementara, Bupati Nduga
Yairus Gwijangge sangat mengapresiasi upaya Pertamina menyediakan BBM di
wilayah kerjanya tersebut dengan harga sangat murah. Ia mengakui,
sebelum ada APMS Pertamina, BBM yang dijual berkisar antara
Rp25.000-Rp35.000 per liter.
“Kami menyambut baik
kehadiran Pertamina di kabupaten ini yang akhirnya bisa mempercepat
kehadiran APMS dan masyarakat bisa membeli BBM subsidi dgn harga sama
dengan provinsi lainnya di Indonesia,” tutur Yairus dalam pembukaan
acara peresmian APMS.
APMS diresmikan dengan
pengguntingan pita di area Pompa dispenser oleh Bupati berlanjut dan
pengisian perdana ke mobil ambulance dan mobil bupati sebagai simbolis
beroperasinya APMS Pertamina di Kabupaten Nduga.
“Ini merupakan hadiah
kemerdekaan untuk masyarakat di Kabupaten Nduga. Pertamina sebagai
kepanjangan tangan negara siap melakukan yang terbaik untuk dapat
menyalurkan BBM kepada seluruh masyarakat, termasuk di wilayah pelosok
terpencil,” tutur Eldy.
Adapun, untuk mengantar
BBM ke Kabupaten Nduga ditempuh dengan Kapal sejenis long boat dari
Pelabuhan Timika dengan waktu tempuh sekitar 3-4 hari karena medan yang
sulit. BBM untuk Kabupaten Nduga bersumber dari Jobber Timika dan mulai
diantar pada 18 Agustus lalu.
Pada waktu bersamaan,
Pejabat Bupati Memberamo Raya, Derek Hegemur meresmikan Agen Penyalur
Minyak dan Solar (APMS) di Kasanaweja, ibukota Memberamo Raya, Papua.
Menurut Retail Fuel Marketing Region Manager VIII, Zibali Hisbul Masih,
kuota BBM untuk Kabupaten Memberamo Tengah sebesar 40 kiloliter (KL),
terdiri dari 30 KL untuk premiun dan 15 KL untuk Solar.
“BBM subsidi dijual melalui APMS, tetapi untuk solar industri harga beda,” lanjutnya.•rel