Wahyu IP : Meradang "Maarif institute" Jangan Asal Berikan Penilaian Untuk Kota Padang.

N3, Padang - Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, meradang bahkan terucapkan kata,"saya ini Islam dan orang minang identik dengan adat basandi saraq, saraq basandi kitabullah. Sudah jelas Padang mayoritas islam yang dilandasi ajaran agama. Jangan seenaknya Maarif institute memberikan penilaian, "tegas Wahyu,Rabu(18/5).

Dari hasil penelitian Indeks Kota Islami (IKI) yang dilakukan Maarif institute dengan menempatkan Kota Padang pada urutan 28 dari 29 kota di Indonesia yang bisa dikatakan Kota Padang tidak Islami. Kota Padang bahkan kalah dari Kota Denpasar yang berada di peringkat ketiga yang notabene mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Wahyu mengatakan, jangan seenaknya, "apa indikator penilaiannya. Atas dasar apa lembaga itu menempatkan Padang diurutan terakhir. Itu tidak benar. Saya tekankan sekali lagi, bisa saja masyarakat Kota Padang menuntut lembaga itu, karena sudah mencemarkan nama baik Kota Padang," katanya.

Menurutnya, apa yang dituliskan lembaga riset itu adalah sebuah penghinaan kepada Kota Padang yang memiliki visi "Mewujudkan Padang Sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius, dan Berbudaya".

"Apakah lembaga itu tahu program yang kini diusung Pemerintah Kota Padang yang hampir semuanya mencerminkan ke Islaman. Sebut saja Pejuang subuh, hafalan Alquran, Wirid Mingguan, Jum'at keliling, Asmaul husnah dan lainnya. Apakah itu tidak mencerminkan kota Islami,"ujar Wahyu.

Wahyu menilai untuk mendapatkan hasil yang instan tentunya tidak mudah, namun setidaknya program-program Pemko tersebut menjadi upaya jangka panjang pemerintahan dalam mewujudkan visi misi kota ini.

Dia juga mengatakan, dengan berbagai program dari walikota sebelumnya dan sekarang sudah banyak anak muda yang hafal Alquran dan Asmaul Husna. "Hasil penelitian itu perlu kita pertanyakan kevalidannya," ungkap Wahyu.

Sementara ada juga celotehan salah seorang Netizen, Junizar Rahim Oesman dari Instirut Teknologi Bandung, dalam akun nya menuliskan, indikatornya terlalu sempit, atau bisa jadi mengindikatori kota - kota yang disukai, sehingga Kota Padang menjadi terburuk.

Coba cari indikator netral, sehingga "Padang kota Islami", tidak seperti yg dikomentari buruk oleh pembuat riset, malah mungkin masuk kategori terbaik.

Sebelumnya diberitakan, Maarif Institue melakukan penelitian untuk menilai Indeks Kota Islami (IKI) pada 29 kota. Hasilnya Padang nomor 2 terbawah (28) dan Padang Panjang nomor 26. Yang paling Islami menurut hasil penelitian itu adalah Yogyakarta, Bandung dan Denpasar.(M7).
Previous Post Next Post