N3, Padang ~ Lebih kurang dari 100 pelajar dari berbagai sekolah yang berbeda diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, pelajar tersebut diamankan oleh petugas Pol PP Kota Padang untuk menghindari aksi tauran.
Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja melalui Kasi penyidik menyampaikan, tujuan dari mengamankan para pelajar tersebut guna untuk menghindari hal – hal yang akan mengganggu ketertiban umum, dan juga mengantisipasi terjadinya tauran diantara sekolah.
“kita mengamankan lebih kurang 100 pelajar dari dua lokasi yang berbeda, mereka dibawa ke Mako Pol PP Kota Padang guna dilakukan pembinaan terhdap mereka”, hal itu disampaikan Kasi Penyidik Pol PP Amrizal Rengganis saat di Mako Pol PP Kota Padang.
Pelajar yang diamankan tersebut berasal dari SMAN 14 (38) SMA PGRI 2 (4) SMK PGRI (9) SMKN 5 (9) SMAN 16 (8) SMK Kartika (8) SMA Tamsis (6) SMA Perti (6) SMK Muhamadiah (3) SMK Kosgoro (2) SMA PGRI 1 (2) SMA Baiturahma (1) SMK Semen Padang (1) SMKN 3 (2).
Saat ditangkap pelajar tersebut sedang berkumpul di Jalan Tamsis (Taman Siswa –Red) dan juga Dikawasan tugu Simpang haru.Larangan terhadap siswa yang melakukan coret –coretan baju dijalanan sudah ada, namun hal itu di ambaikan oleh para pelajar tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, Ia menyampaikan terhadap kepala sekolah se Kota Padang untuk dapat menghindari aksi coret – coretan baju untuk merayakan kelulusan, karena Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah melarang hal tersebut.
“Dalam Penyampaian Kelulusan kepada pelajar, saat sekarang ini telah diberlakukannya sistem online, jadi p[elajar tersebut sudah bisa meluhat hasilnya melewati situs jaringan internet pada Pukul 17.00 Wib, namun pelajar masih tetap melakukan aksi coret –coretan”, katanya.
Kepala Sekolah SMA 14 Padang mengatakan, bahwasanya ia sangat mendukung sekali tindakan yang dilakukan Satpol PP Kota Padang terhadap pelajarnya, ia mengharapkan ini bisa menjadi cambuk kepada pelajar sebelumnya untuk tidak mengulangi hal yang sedemikian.
“ Saya mendukung tidakan yang dilakukan oleh petugas satpol PP Kota Padang, kami sudah menyampaikan kepada siswanya untuk dapat meluhat hasil pengumuman kelulusan dirumah masing –masing, tindakan dari siswa tersebut diluar jam sekolah, namun saya sebagai kepala Sekolah sangat bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan oleh siswa – siswi tersebut”,paparanya.
Sekretaris KOMISI IV DPRD Kota Padang Iswandi Muktar setelah mendengarkan perihal banyak pelajar yang diamankan di Mako Pol PP Kota Padang karena menggelar aksi coret – coretan baju, setelah dihubungi Sumbarpost lansung menuju ke mako Pol PP Kota Padang untuk memastikan, ia juga menyampaikan dengan tegas bahwasanya, budaya coret –coretan baju dalam mewarnai kelulusan sekolah adalah budaya yang salah, tidak ada etika tersebut di pakai oleh seorang pelajar.
“Itu adalah budaya yang salah, tidak ada dalam etikanya seorang pelajar harus coret –coretan baju dalam mewarnai kelulusan sekolah, hal tersebut tidak baik dilakukan, apalagi sampai konfoi-konfoi dengan sepeda motor dijalanan. Itu sebuah hal yang tidak bagus, karena akan mengganggu masyarakat lainnya”, tegasnya saat di Kantor Satpol PP Kota Padang.
Ia mengharapkan, kepada orang tua untuk dapat membangun mental dari anak –anaknya agar menciptakan budaya yang lebih elok, orang tua dirumah harus lebih dekat dengan anaknya dalam membina mental si anak tersebut, peran orang tua sangatlah penting dalam keluarga.
“Orang tua dirumah, cobalah untuk makan bersama, ngobrol bersama anak – anaknya, berikan nasehat yang bagus terhadap anak –anaknya, bukan hanya dirumah, namun lingkungan juga harus memberikan pelajaran yang baik terdap anak –anak kita, dan juga guru disekolah agar lebih menigkatkan cara proses belajar mengajarny, agar dapat diserap dalam penyampaiannya”, Harapnya. A7
“kita mengamankan lebih kurang 100 pelajar dari dua lokasi yang berbeda, mereka dibawa ke Mako Pol PP Kota Padang guna dilakukan pembinaan terhdap mereka”, hal itu disampaikan Kasi Penyidik Pol PP Amrizal Rengganis saat di Mako Pol PP Kota Padang.
Pelajar yang diamankan tersebut berasal dari SMAN 14 (38) SMA PGRI 2 (4) SMK PGRI (9) SMKN 5 (9) SMAN 16 (8) SMK Kartika (8) SMA Tamsis (6) SMA Perti (6) SMK Muhamadiah (3) SMK Kosgoro (2) SMA PGRI 1 (2) SMA Baiturahma (1) SMK Semen Padang (1) SMKN 3 (2).
Saat ditangkap pelajar tersebut sedang berkumpul di Jalan Tamsis (Taman Siswa –Red) dan juga Dikawasan tugu Simpang haru.Larangan terhadap siswa yang melakukan coret –coretan baju dijalanan sudah ada, namun hal itu di ambaikan oleh para pelajar tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, Ia menyampaikan terhadap kepala sekolah se Kota Padang untuk dapat menghindari aksi coret – coretan baju untuk merayakan kelulusan, karena Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah melarang hal tersebut.
“Dalam Penyampaian Kelulusan kepada pelajar, saat sekarang ini telah diberlakukannya sistem online, jadi p[elajar tersebut sudah bisa meluhat hasilnya melewati situs jaringan internet pada Pukul 17.00 Wib, namun pelajar masih tetap melakukan aksi coret –coretan”, katanya.
Kepala Sekolah SMA 14 Padang mengatakan, bahwasanya ia sangat mendukung sekali tindakan yang dilakukan Satpol PP Kota Padang terhadap pelajarnya, ia mengharapkan ini bisa menjadi cambuk kepada pelajar sebelumnya untuk tidak mengulangi hal yang sedemikian.
“ Saya mendukung tidakan yang dilakukan oleh petugas satpol PP Kota Padang, kami sudah menyampaikan kepada siswanya untuk dapat meluhat hasil pengumuman kelulusan dirumah masing –masing, tindakan dari siswa tersebut diluar jam sekolah, namun saya sebagai kepala Sekolah sangat bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan oleh siswa – siswi tersebut”,paparanya.
Sekretaris KOMISI IV DPRD Kota Padang Iswandi Muktar setelah mendengarkan perihal banyak pelajar yang diamankan di Mako Pol PP Kota Padang karena menggelar aksi coret – coretan baju, setelah dihubungi Sumbarpost lansung menuju ke mako Pol PP Kota Padang untuk memastikan, ia juga menyampaikan dengan tegas bahwasanya, budaya coret –coretan baju dalam mewarnai kelulusan sekolah adalah budaya yang salah, tidak ada etika tersebut di pakai oleh seorang pelajar.
“Itu adalah budaya yang salah, tidak ada dalam etikanya seorang pelajar harus coret –coretan baju dalam mewarnai kelulusan sekolah, hal tersebut tidak baik dilakukan, apalagi sampai konfoi-konfoi dengan sepeda motor dijalanan. Itu sebuah hal yang tidak bagus, karena akan mengganggu masyarakat lainnya”, tegasnya saat di Kantor Satpol PP Kota Padang.
Ia mengharapkan, kepada orang tua untuk dapat membangun mental dari anak –anaknya agar menciptakan budaya yang lebih elok, orang tua dirumah harus lebih dekat dengan anaknya dalam membina mental si anak tersebut, peran orang tua sangatlah penting dalam keluarga.
“Orang tua dirumah, cobalah untuk makan bersama, ngobrol bersama anak – anaknya, berikan nasehat yang bagus terhadap anak –anaknya, bukan hanya dirumah, namun lingkungan juga harus memberikan pelajaran yang baik terdap anak –anak kita, dan juga guru disekolah agar lebih menigkatkan cara proses belajar mengajarny, agar dapat diserap dalam penyampaiannya”, Harapnya. A7