N3, Padang ~ Fauzi Bahar mantan Walikota Padang menanggapi hasil survey yang beberapa waktu lalu membuat heboh berbagai kalangan, kenapa tidak mereka mengeluarkan hasil survey yang tidak karuan, dalam survey mereka, Kota Padang Sumatera barat adalah Kota yang tidak islami.
“Itu adalah hal yang keliru, hasil yang mereka dapatkan seperti itu , bagaimana cara mereka melakukan pendataan dan penilaian,”ucap Fauzi Bahar Dt nan Sati saat dihubungi media ini.
Lanjut Fauzi, jangan mereka mengambil penilaian dari angka perceraian saja, namun mereka harus melihat dan melakukan survey secara betul tentang program-program islami yang ada di Kab Kota di Indonesia, sementara survey yang mereka keluarkan dengan bali adalah Kota yang paling Islami, “Penilaian tentang bali yang menjadi Kota Islami itu bagaimana, Masak Bali disebut kota Islami, disana bukannya disana yang masyarakatnya mayoritas penganut agama hindu dan budha ,” paparnya.
Fauzi menanggapi, survey yang di keluarkan oleh maarif institute itu adalah survey yang abal-abal, mereka hanya mencari sensai belaka, mereka seharusnya bisa melakukan pertanggung jawaban atas survey mereka tersebut, jangan mereka asal survey saja, “ Tolong mereka melakukan klarifitasi lagi secara betul atas survey mereka itu”, tegasnya.
Sementara, ia mengatakan, padang adalah kota yang menjunjung tinggi budaya islami, Minangkabau adalah budaya yang islami yang memakai falsafah “Adat basandikan syarak, syarak basandikan kitabullah,” Padang banyak melaksanakan program islami, yakni, pejuang subuh, pesantren ramadhan, magrib mengaji, budaya hijab disekolah dan banyak lagi program islami di Kota Padang, Ujarnya.
Kemudian, ia juga menanggapi tentang kesejahteraan dan keamanaan dalam penilaian tersebut, ia menanggapi Kota Padang adalah kota yang aman dan sejah tera, Satpol PP bersama penegak Hukum TN/Polri sangat giat dalam menindak pelaku penyimpagan yang masuk ke Kota Padang, dan juga Satpol PP dalam memlakukan kegiatan dalam memberantas Pekat.
Di Bali adalah rumah prostitusi dengan Kode X yang ada disana, apakah dengan melegalkan hal tersebut di anggap Islami, sedangkan di Padang tidak melegalkan hal tersebut, Ujarnya.
Ia mengharapkan kepada lembaga survey tersebut jangan sembarang mengeluarkan hasil yang tidak karuan, karena akan menunjukkan efek negative terhadap Kota-Kota yang di anggap tidak islami, ya terutama Padang, karena padang lagi mebangun dalam menciptakan Kota yang religious, tutupnya. A7