N3, Padang ~ Banyak
hal yang positif pada kunjungan kerja yang dilakukan Pansus IV DPRD
Padang ke Pemko Yogyakarta
dan ke Kementerian Pariwisata pada 12-16 April 2016. Selain Kota
Yogyakarta yang selama ini dikenal Ikonnya Kota Pendidikan, ternyata
juga menjadi Kota
Pariwisata Berbasis Budaya yang mampu menyedot tingkat kunjungan bahkan
peningkatan pendapatan yang signifkan. Hal itu disampaikan Ketua Pansus
IV DPRD Padang Surya Jufri Bitel didampingi sekretaris Pansus Iswandi Muchtar diruang kerjanya.
Dalam bidang pendidikan sasaran pembangunan didukung SDM yang
unggul. Memiliki standar kualitas yang tinggi dan terkemuka di Asia
Tenggara. Di daerah ini juga memiliki keunggulan kompetitif
dalam penguasaan, pemanfaatan dan pengembangan ilmu teknologi yang
berdaya saing tinggi, kompetensi tinggi serta menekan berbagai pengaruh
negative yang dapat merusak citra pendidikan.
Kemudian di Kota
Yogyakarta mampu menciptakan keseimbangan antara kecerdasan
intelengensia (Intelligentia Quotient), emosional (Emotional Quotient),
spiritual (Spiritual Quotient). Kemudian dilengkapi dengan penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, untuk menciptakan atmosfer
pendidikan yang kondusif.
Sementara dalam
bidang pariwisata sasaran pembangunannya adalah berbasis budaya dengan
dukungan keragaman objek dan daya tarik wisata yang dikenal hingga manca
negara.Kemudian menyempurnakan sektor wisata dengan meningkatkan
jaringan kerjasama wisata dengan pihak lain.
Kegiatan
pariwisata yang dilaksanakan dengan menciptakan inovasiinovasi, namun
tetap berlandaskan pada wisata budaya, wisata bangunan sejarah, wisata
pendidikan, wisata konveksi, wisata belanja serta wisata kuliner.
Melakukan promosi dan pemasaran wisata yang efektif,dengan demikian akan
mendapatkan suatu hasil yang maksimal menjadi salah satu tujuan
pariwisata yang terkemuka.
Contohnya saja,
walaupun hanya untuk berfoto- foto kata Surya Jufri, ketika pengunjung
datang ke Kota Yogyakarta, maka akan terbersit di pikiran mereka satu
kawasan yang sudah sangat terkenal yakni kawasan Malioboro. Hal tersebut
karena di Kota Yogyakarta, untuk daya tarik wisatanya menampilkan
landmark (tetenger/ciri monumental serta brand) dan budaya khas Kota
Yogyakarta dengan nilai-nilai luhur budaya daerah tersebut. Sehingga para
pengunjung akan disuguhi hal yang tak terlupakan ketika ke Kota
Yogyakarta.
“Dengan apa yang
kami temui dan ketahui di pemko Yogyakarta, diharapkn bisa terapkan di
Kota Padang. Selaku anggota dewan kami tentu akan mendorong bagaimana
strategi yang akan dilakukan pemko Padang pada kedua bidang
tersebut,yakni bidang pendidikan dan periwisata. Bagaimana penyerapan
anggaran untuk kedua bidang ini, serta bagaimana pemko Padang untuk bisa
menjadikan kawasan wisata pantai Padang yang termasuk dalam salah satu
program prioritas pemko ini menjadi Icont wisata di Kota
Padang,”ujarnya.
Terakhir
disampaikan terkait bidang pendidikan, kami akan melihat bagaimana
pengelolaan anggaran pendidikan oleh Pemko, bagaimana persiapan
pemerintah terhadap pemindahan SMA,SMK yang akan diambil alih provinsi
pada tahun 2017, serta bagaimana strategi pemko agar bisa menjadikan Kota
Padang sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata., ucapnya.