Plt BPBD Zulfiatno : "Banjir Saat Ini Lebih Parah "

N3, Padang ~ Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Zulfiatno menilai, banjir yang melanda Kota Padang kemarin dipicu oleh debit air hujan yang tinggi dibarengi dengan air laut yang mengalami pasang. Dengan kondisi tersebut aliran air dari sungai yang harusnya bermuara ke laut tidak bergerak, sehingga merendam permukiman warga. Hal itu juga diperparah dengan tidak maksimalnya resapan air, mengingat lahan terbuka untuk resapan air di kawasan yang dilanda banjir mulai berkurang akibat pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat beberapa waktu belakangan.

Zulfiatno menjelaskan, pasca gempa 2007 dan 2009, pembangunan permukiman dan perkantoran berpindah dari pusat Kota Padang menuju pinggiran seperti di Kecamatan Koto Tangah dan Nanggalo. Sayangnya pergeseran dimaksud belum dibarengi dengan penataan ruangnya, seperti penyediaan saluran pembuangan air yang optimal dan normalisasi sungai. Akibatnya ketika hujan lebat, air cenderung meluap ke permukiman warga.

“Ini memang banjir siklus 20 tahunan. Tapi kali ini lebih parah dari sebelumnya. Perlu ditata lagi kemana air bergerak, serta normalisasi sungai harus secepatnya dituntaskan, seperti di Batang Maransi,” ungkapnya.

Sementara itu, mengingat potensi hujan lebat masih mengguyur wilayah Sumatera Barat hingga beberapa hari ke depan, Zulfiatno mengimbau warga yang bermukim di wilayah rawan banjir longsor untuk selalu waspada.

“Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga telah mengeluarkan surat edaran siaga darurat banjir longsor ke Kabupaten/Kota”, terangnya.

Banjir yang terjadi kemarin, melanda Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Pasaman. Banjir terparah terjadi di Kota Padang, tepatnya di 4 Kecamatan, masing-masing Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, dan Padang Utara. Tercatat 24.112 jiwa terdampak dan sempat mengungsi hingga air kembali surut.

Sebelumnya, menyikapi banjir yang terjadi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga meminta Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan evaluasi terhadap penyebab banjir, mengingat beberapa waktu terakhir banjir secara bergiliran terjadi hamper di seluruh Kabupaten/Kota.

“Kalau salurannya yang rusak, perbaiki. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermasalah, segera susun kegiatan normalisasi, Provinsi akan usahakan untuk membantu," katanya.
Previous Post Next Post