N3, Padang ~ Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno secara resmi membuka kegiatan “workshop dan Advokasi Kota Layak Anak tahun 2016” di gedung LPMP kampus Universitas Negeri Padang. Kegiatan yang di selenggarakan oleh Kantor Badan Pemberdayan Perempuan & KB Provinsi Sumatera Barat ini dihadiri oleh Kepala Kantor BPPr & KB Provinsi Sumatera Barat, Ibu Ratna Wilis beserta jajarannya, dan para peserta workshop yang terdiri dari berbagai elemen seperti SKPD-SKPD, gugus tugas Kota Layak Anak (KLA) tingkat Provinsi, LSM dan lain-lain.
Ratna Wilis dalam sambutannya mengatakan, dasar dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu UU No.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak azasi Manusia, UU No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, UU No.23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, dan APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016.
“Maksud dilaksanakannya Workshop ini adalah meningkatkan peran dan fungsi Gugus Tugas KLA tingkat provinsi dalam mewujudkan Sumatera Barat yang Layak Anak, meningkatkan pemahaman Stake Holder terkait dan koordinasi antar lembaga/ SKPD untuk mewujudkan pengembangan Kab/ Kota Layak Anak, serta memperkuat peran dan kapasitas Pemerintah Provinsi, Kab/ Kota dalam mewujudkan pembangunan di bidang tumbuh kembang dan perlindungan anak.” Jelasnya.
Selain itu Ratna Wilis juga mengatakan, “Setelah dilakukan penilaian oleh Kementerian pada tahun 2015, bahwa dari 19 Kab/ Kota di Sumatera Barat, saat ini ada 6 Kab/ Kota di Provinsi Sumatera Barat yang sudah memperoleh penghargaan KLA. 2 diantaranya memperoleh predikat tingkat Madya, yaitu Kota Padang dan Kota Pariaman, sementara 4 lainnya yaitu kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Sawahlunto memperoleh predikat Tingkat Pratama. Harapan kita kedepan tentu dengan diadakannya workshop dan advokasi KLA di Provinsi Sumatera Barat ini dapat meningkatkan presentase/ jumlah Kab/ Kota di provinsi Sumatera Barat menjadi Kota Layak Anak, selain itu juga terpenuhinya pemenuhan hak, perlindungan dan partisipasi anak dalam mewujudkan Sumatera Barat yang Layak Anak.”
Irwan Prayitno dalam sambutannya mengatakan, “sumber daya manusia unggul di masa depan seperti yang kita harapkan, tidak tercipta dengan sendirinya. SDM berkualitas harus dipersiapkan secara khusus melalui sebuah strategi dan sistem yang mampi mendukung terpenuhinya hak-hak anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta terlindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi.” Ucapnya.
“Agamapun menempatkan anak itu pada tempatnya, bahkan dimuliakan. Memuliakan anak itu yaitu dengan cara antara lain, memenuhi kebutuhan pendidikannya, memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan lain-lain.” Tambahnya.
Irwan Prayitno juga menambahkan, “ Bupati/ Walikota harus segera menyiapkan indikator-indikator untuk memenuhi kriteria daerahnya menjadi Kota Layak Anak. Kedepan perlu kita undang juga Bupati/ walikota dalam kegiatan seperti ini, karena mereka perlu kita dorong langsung untuk mewujudkan hal ini di daerahnya masing-masing. Kepada Ibu Ratna Wilis, ini harus segera diwujudkan. Kalau bisa semua Kab/ Kota di Sumatera Barat bisa menjadi Kota Layak Anak.” Tegasnnya. Dimas