N3, Aceh Utara ~ Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf mengatakan, pembangunan Aceh haruslah melibatkan semua pihak. Alim ulama dan para cendikiawan haruslah bersatu demi memajukan Serambi Mekkah. “Ulama dan umara harus bersatu untuk mewujudkan pembangunan Aceh yang sejahtera,” ujar wakil gubernur saat menghadiri peringatan Maulid dan Haul Dayah Uswatun Hasanah yang ke 23 di Gampong Blang Nibong, Kecamatan Samudra Pase, Aceh Utara.
Pemerintah Aceh, kata Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf, sangat berharap keduanya bisa bersinergi dalam mendukung pemerintah. Di depan para santri dan pengajar di dayah tersebut, Mualem mengatakan, akan mengusahakan penambahan jumlah honor Tengku atau pengajar di dayah yang selama ini menurutnya sangat minim dan tidak sesuai standar.
Sejauh ini, kata Mualem Pemerintah Aceh telah berupaya membenahi berbagai prasarana infrastruktur bagi dayah-dayah di Aceh melalui Badan Dayah. “Kita juga melakukan peningkatan sumber daya manusia, sehingga nantinya putra-putri Aceh memiliki standard pendidikan yang layak untuk membangun daerah masing-masing,” ujar Mualem. Selain fokus pada pendidikan umum, lanjut Mualem, pendidikan agama pun harus menjadi skala prioratas supaya keilmuan masyarakat antara ilmu agama dan ilmu umum berimbang.
“Pendidikan dayah (agama) di Aceh sangat penting. Insya Allah ke depan akan lahir generasi emas dari dayah untuk memimpin Aceh,” ujar Mualem.
Di depan semuanya, Mualem meminta doa restu. Mualem diketahui akan mencalonkan diri menjadi bakal calon gubernur Aceh periode 2017-2021. Muzakir Manaf menegaskan akan memberikan beasiswa kepada santri berprestasi. “Jika nanti dipercaya (terpilih) sebagai Gubernur Aceh, saya akan memberikan beasiswa bagi santri berprestasi,” ujar Mualem.
Pada masyarakat, Mualem, sapaan akrabnya, menegaskan mekanisme pemberian beasiswa. “Ini jangan timbul fitnah ya. Kita bukan memberikan kepada semua santri, tapi hanya kepada yang berprestasi dan akan diseleksi sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Mualem. Baca (Wagub Aceh Janjikan Beasiswa untuk Santri Berprestasi).
Keberadaan dayah di Aceh, kata Tengku Cut, sangat membantu pemerintah dalam menangkal aliran yang bertentangan dengan agama Islam. Apalagi, saat ini banyak pihak yang berusaha melakukan pendangkalan akidah yang akhir-akhir ini marak terjadi di seluruh Aceh.
Pemerintah Aceh, kata Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf, sangat berharap keduanya bisa bersinergi dalam mendukung pemerintah. Di depan para santri dan pengajar di dayah tersebut, Mualem mengatakan, akan mengusahakan penambahan jumlah honor Tengku atau pengajar di dayah yang selama ini menurutnya sangat minim dan tidak sesuai standar.
Sejauh ini, kata Mualem Pemerintah Aceh telah berupaya membenahi berbagai prasarana infrastruktur bagi dayah-dayah di Aceh melalui Badan Dayah. “Kita juga melakukan peningkatan sumber daya manusia, sehingga nantinya putra-putri Aceh memiliki standard pendidikan yang layak untuk membangun daerah masing-masing,” ujar Mualem. Selain fokus pada pendidikan umum, lanjut Mualem, pendidikan agama pun harus menjadi skala prioratas supaya keilmuan masyarakat antara ilmu agama dan ilmu umum berimbang.
“Pendidikan dayah (agama) di Aceh sangat penting. Insya Allah ke depan akan lahir generasi emas dari dayah untuk memimpin Aceh,” ujar Mualem.
Di depan semuanya, Mualem meminta doa restu. Mualem diketahui akan mencalonkan diri menjadi bakal calon gubernur Aceh periode 2017-2021. Muzakir Manaf menegaskan akan memberikan beasiswa kepada santri berprestasi. “Jika nanti dipercaya (terpilih) sebagai Gubernur Aceh, saya akan memberikan beasiswa bagi santri berprestasi,” ujar Mualem.
Pada masyarakat, Mualem, sapaan akrabnya, menegaskan mekanisme pemberian beasiswa. “Ini jangan timbul fitnah ya. Kita bukan memberikan kepada semua santri, tapi hanya kepada yang berprestasi dan akan diseleksi sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Mualem. Baca (Wagub Aceh Janjikan Beasiswa untuk Santri Berprestasi).
Keberadaan dayah di Aceh, kata Tengku Cut, sangat membantu pemerintah dalam menangkal aliran yang bertentangan dengan agama Islam. Apalagi, saat ini banyak pihak yang berusaha melakukan pendangkalan akidah yang akhir-akhir ini marak terjadi di seluruh Aceh.