N3, Padang ~ Masyarakat Sumatera Barat patut berbangga, walaupun terjadinya kemerosotan ekonomi nasional pada tahun 2015, namun Bank Nagari Provinsi Sumatera Barat masih mampu menyerap laba bersih sebesar Rp. 325 miliar, atau naik 10,19 persen dari pada tahun 2014 dengan laba bersih Rp. 294 miliar.
Kondisi demikian tentu tidak mudah untuk diraih, apabila tidak memiliki dukungan orang-orang yang piawai dan handal dibidangnya baik dalam mengambil keputusan dan kebijakan seperti menganalisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan kontrol terhadap perusahaan lembaga perbankan kebanggaan Provinsi Sumatera Barat.
Ini disampaikan Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi yang didampingi jajaran direksi dan komisaris secara lugas dan tegas pada Paparan Publik Tahunan Bank Nagari diruang aula kantor pusat Jalan Pemuda kepada wartawan media cetak dan elektronik.
Sampai saat ini, Bank Nagari telah memiliki 107 kantor pelayanan yaitu satu kantor pusat, 34 kantor cabang, 46 kantor cabang pembantu dan 36 kantor kas yang tersebar pada Provinsi Sumbar, Riau, Jakarta dan Bandung.
Seiring dengan itu, juga terjadi peningkatan pada besaran aset tahun 2015 sebesar Rp19,5 triliun atau kenaikan delapan persen jika dibandingkan 2014 yang tercatat sebesar Rp18,06 triliun. Dengan total jumlah rekening tabungan nasabah mencapai satu juta rekening dengan total nilai mencapai Rp2,5 triliun,".
Diakuinya, sampai dengan tahun 2015 Bank Nagari telah menguasai 30 persen perbankan Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah kredit mencapai Rp14,5 triliun atau naik tujuh persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp13,7 triliun.
Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp14,6 triliun atau naik 6,5 persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp13,7 triliun, tambahnya.
Begitu juga untuk kredit macet berada pada angka 2,74 persen dan merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata angka Bank Pembangunan Daerah di daerah lain seluruh Indonesia, lanjutnya.
Kondisi demikian tentu tidak mudah untuk diraih, apabila tidak memiliki dukungan orang-orang yang piawai dan handal dibidangnya baik dalam mengambil keputusan dan kebijakan seperti menganalisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan kontrol terhadap perusahaan lembaga perbankan kebanggaan Provinsi Sumatera Barat.
Ini disampaikan Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi yang didampingi jajaran direksi dan komisaris secara lugas dan tegas pada Paparan Publik Tahunan Bank Nagari diruang aula kantor pusat Jalan Pemuda kepada wartawan media cetak dan elektronik.
Sampai saat ini, Bank Nagari telah memiliki 107 kantor pelayanan yaitu satu kantor pusat, 34 kantor cabang, 46 kantor cabang pembantu dan 36 kantor kas yang tersebar pada Provinsi Sumbar, Riau, Jakarta dan Bandung.
Seiring dengan itu, juga terjadi peningkatan pada besaran aset tahun 2015 sebesar Rp19,5 triliun atau kenaikan delapan persen jika dibandingkan 2014 yang tercatat sebesar Rp18,06 triliun. Dengan total jumlah rekening tabungan nasabah mencapai satu juta rekening dengan total nilai mencapai Rp2,5 triliun,".
Diakuinya, sampai dengan tahun 2015 Bank Nagari telah menguasai 30 persen perbankan Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah kredit mencapai Rp14,5 triliun atau naik tujuh persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp13,7 triliun.
Sementara dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp14,6 triliun atau naik 6,5 persen dibandingkan 2014 yang hanya Rp13,7 triliun, tambahnya.
Begitu juga untuk kredit macet berada pada angka 2,74 persen dan merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata angka Bank Pembangunan Daerah di daerah lain seluruh Indonesia, lanjutnya.
Ia berharap, mudah-mudahan untuk target dengan laba bersih Rp354 miliar dan total aset menjadi Rp21,6 triliun pada tahun 2016 akan dapat terwujud. aan**