N3, Padang ~ Satu-persatu objek wisata di Kota Padang terus dibenahi. Usai memindahkan pedagang ke Lapau Panjang Cimpago (LPC), kali ini giliran Taman Muaro Lasak yang dibenahi.
Taman Muaro Lasak akhirnya terihat bersih dan tacelak dari lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Saat Sekretaris Daerah Kota Padang Nasir Ahmad bersama jajarannya mendatangi Taman Muaro Lasak pada Senin pagi, tidak terlihat lagi lapak-lapak pedagang yang biasanya menyemut di lokasi wisata itu. Semuanya telah terlihat bersih dan asri. Diperoleh kabar, seluruh pedagang yang biasanya menggalas di lokasi itu telah membongkar sendiri lapak miliknya. Padahal maksud kunjungan Sekda bersama jajarannya ke Taman Muaro Lasak itu untuk melakukan pembongkaran secara preventif.
Pedagang yang biasa berdagang di Taman Muaro Lasak mengaku membongkar sendiri lapak miliknya pada Minggu (29/11) malam. Ini setelah mereka mendapat surat dari lurah dan camat setempat agar membersihkan Taman Muaro Lasak dari lapak-lapak.
"Tadi malam kami membongkar warung kami sendiri. Karena sebelumnya sudah mendapat surat dari kecamatan supaya terakhir berjualan di sini pada 30 November ini," ujar Murni, pedagang di Taman Muaro Lasak.
Murni menyebut, pembongkaran sendiri ini dilakukannya juga sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Padang yang ingin mempercantik Taman Muaro Lasak seperti di LPC. "Kami sangat mendukung jika pantai ini memang ingin bersih dan banyak dikunjungi," sebutnya.
Murni mengatakan, dirinya bersama pedagang lain memang sengaja membongkarnya pada Minggu malam. Sebab para pedagang tidak ingin kayu maupun bangunan lapaknya dibongkar oleh petugas Satpol PP. Sebab, jika dibongkar Satpol PP, kayu, atap seng dan lainnya akan hancur dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.
"Kayu di sini harganya mahal. Kalau dibongkar petugas tentu akan hancur," kata Murni.
Pedagang lain, Eva juga mengaku mendukung rencana pemerintah dalam membenahi Taman Muaro Lasak. Namun begitu, para pedagang ingin nantinya Pemko Padang mencarikan tempat yang layak bagi mereka berjualan.
"Kami mendukung bana, tapi tantu kami paralu tampek untuak manggaleh (Kami mendukung sekali, tetapi tentu kami perlu tempat untuk berjualan)," ujarnya.
Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo menyebut Pemerintah Kota Padang tidak melarang 70 pedagang di Taman Muaro Lasak untuk berjualan. Pemko Padang justru ingin para pedagang berjualan lebih tertata lagi dengan menyiapkan gerobak bagi pedagang. Gerobak yang diperuntukkan bagi pedagang itu terbilang cukup representatif. Dimana gerobak tersebut cukup mobile (bisa didorong-red) dan di sisi kiri dan kanan gerobak
itu dapat dibuka tutup dan dijadikkan sebagai meja tempat untuk tamu menikmati makanan.
itu dapat dibuka tutup dan dijadikkan sebagai meja tempat untuk tamu menikmati makanan.
"Insha Allah gerobak akan kita berikan tahun 2016. Sehingga nanti para pedagang dapat berjualan pada sore hingga malam hari. Sedangkan pada pagi hingga menjelang sore, Taman Muaro Lasak steril dari pedagang dan dapat dimanfaatkan wisatawan untuk menikmati pantai," sebut Mahyeldi, Senin pagi.
Sementara itu, Sekda Nasir Ahmad mengatakan pembenahan, penertiban dan pembersihan Pantai Padang merupakan program Pemerintah Kota Padang. Setelah melakukan pembenahan di areal depan Lapau Panjang Cimpago, kali ini pembenahan dilakukan di Taman Muaro Lasak.
"Alhamdulillah, setelah kita lihat di LPC, tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat," sebut Sekda.
Untuk pengosongan dari pedagang di Taman Muaro Lasak, hal ini sudah disosialisasikan kepada pedagang melalui perangkat di kelurahan, kecamatan dan muspika. Dan sosialisasi ini telah berlangsung sejak lama.
"Pihak kelurahan, kecamatan, muspika dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akhirnya melakukan pendataan di sini. Ada 70 pedagang yang berjualan dan nanti akan kita beri gerobak untuk mereka berdagang," imbuh Sekda.
Dikatakan Sekda, pada Senin pagi itu pihaknya memang turun bersama Tim Terpadu ke Taman Muaro Lasak. Ini dimaksudkan untuk membantu pedagang membersihkan sisa material lapak-lapak yang tertinggal. Sehingga nantinya dalam kurun waktu dua atau tiga hari ke depan Taman Muaro Lasak akan bersih dan dapat dinikmati pengunjung.
"Terimakasih banyak kepada masyarakat yang telah bekerjasama. Termasuk pihak di kelurahan, kecamatan dan Muspika
yang telah membantu," sebut Nasir Ahmad.
yang telah membantu," sebut Nasir Ahmad.
Meski begitu, sebelum pedagang mendapatkan gerobak repesentatif dari Pemko Padang, para pedagang di Tama Muaro Lasak masih diperbolehkan berjualan. Dengan catatan, para pedagang tidak membangun lapak maupun tenda di areal Muaro Lasak. Akan tetapi hanya dibolehkan berdagang dengan menggunakan tempat yang sederhana sepeti meja agar nanti setelah berjualan, meja tersebut dapat dibawa kembali pulang tanpa boleh ditinggalkan di Taman Muaro Lasak.
"Pemko akan memberi bantuan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Sore hari silahkan berdagang dengan menggunakan tempat sederhana dan dibawa pulang kembali setelah berjualan," kata Sekda.
Nasir Ahmad berkeinginan agar masyarakat dan seluruh pihak mendukung ini semua. Seluruh masyarakat supaya menjaga kondisi ini dengan baik.
"Karena dengan itu semua, pantai akan bersih sehingga banyak yang datang. Tanpa disadari nanti omzet pedagang akan meningkat karena areal ini ramai dikunjungi," tukasnya.
Terpisah, Camat Padang Barat Arfian menyebut, sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Berkat sosialisasi itu, seluruh masyarakat cukup memahami. "Kami bukannya menggusur, akan tetapi bagaimana supaya berdagang dengan tertib. Alhamdulillah itu mereka pahami,"
ujar Arfian.
ujar Arfian.
Dalam pembersihan di Taman Muaro Lasak itu terlihat diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medi Iswandi, Kepala Satpol PP Firdaus Ilyas, Kepala DKP Afrizal Khaidir, Danramil Padang Barat Mayor Inf Feri Handra, Kapolsek Padang Barat Kompol Sumintak, Kabag Humas dan Protokol Mursalim, POM AD, POM AL, dan lainnya. Hingga Senin siang, pembersihan di Taman Muaro Lasak terus berlangsung.
Terlihat, masyarakat dibantu Satpol PP membersihkan kayu dan tenda milik mereka.**
Terlihat, masyarakat dibantu Satpol PP membersihkan kayu dan tenda milik mereka.**