N3, Banda Aceh –
Transportasi angkutan massal di Banda Aceh sebetulnya bukanlah hal baru.
Kehadiran Transportasi berbasis angkutan massal yang diperkirakan
mencapai 1,4 M ini akan beroperasi awal tahun 2016.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banda Aceh,
Drs Muzakir Tulot MSI, dalam acara Talkshow yang digelar oleh Mahasiswa
Fakultas Tehnik Unsyiah.
Talkshow tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan tahunan Fakultas Tehnik Unsyiah yang diberi nama Exclucivil.
Diakui Muzakir, salah satu kehadiran
Trans Koetaradja di ibukota provinsi Aceh merupakan bagian dalam bentuk
mengurangi beban biaya pendidikan khusus bidang transportasi.
“Tentunya selain mengurangi beban biaya
pendidikan, kehadiran Trans Koetaradja juga bertujuan untuk mengatasi
permasalahan transportasi perkotaan, kemacetan, kesemrawutan parkir,
kecelakaan lalu lintas dan polusi udara” ujarnya.
Tambah Muzakir, secara otomatis
anak-anak yang berseragam sekolah akan digratiskan menggunakan bus
angkutan massal yang dilengkapi dengan AC, WIFI serta CCTV tersebut.
Mendengar hal tersebut, ratusan mahasiwa yang hadir memberikan
apresiasi.
Selain Muzakir, Pembicara lainnya yakni,
Lulusi ST MSc yang merupakan dosen Teknik Sipil Unsyiah, serta
perwakilan mahasiswa fakultas Tehnik, Jamal Anshari.
Dikatakan Muzakir, ada tiga program
utama Dishubkominfo Banda Aceh. Pertama Transportasi berbasis IT,
selanjutnya Transportasi berbasis Massal dan Transportasi berbasis
Bencana.
“Saat ini pertumbuhan kendaraan di Banda
Aceh setiap tahunnya terus bertambah, tentu jika ini tidak diatasi
dengan bijak bisa menimbulkan permasalahan yang serius dikemudian hari,”
pungkasnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini pihaknya
sedang memperjuangkan agar mahasiswa yang menaiki bus Trans Koetaradja
dapat diringankan ongkosnya.
“Mahasiswa sedang kami perjuangkan.
untuk keringanan ongkosnya, kalian cukup membayar 30 ribu per bulan
hanya dengan menunjukkan card/kartu sudah bisa menaiki bus,” pungkasnya.
Lagi lagi mahasiswa terlihat gembira dan terdengar tepukan tangan yang sangat keras.
Diakhir dialog, Kadishubkominfo yang
turut didampingi seluruh Kepala Bidangnya mengatakan, Bus tersebut wajib
masuk halte pada waktu waktu yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Jamal Anshari yang juga
pembicara mewakili fakultas Tehnik berharap agar kebijakan yang diambil
oleh pemerintah dapat melibatkan mahasiswa untuk memberikan masukan.
“Isu Trans Koetaradja sudah menjadi isu
ditataran meja warung kopi, kami sangat menyambut baik kehadiran Trans
Koetaradja,” ungkap Jamal