N3, Subulussalam -
Pembukaan Pameran Produk Unggulan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda)
se-Aceh di Lapangan Sada Kata Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam berlangsung meriah. Ratusan masyarakat juga memadati
arena panggung utama pameran itu untuk menyaksikan berbagai hiburan yang
ditampilkan.
Pameran yang dirangkai dengan Rapat
Kerja Daerah (Rakerda) Dekranas Aceh itu secara remi dibuka oleh
Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah. Diikuti 23 Kabupaten/Kota di Aceh. Pameran yang menghadirkan beragam Produk
Kerajinan dan Makanan Tradisional Unggulan Aceh ini akan berlangsung
hingga Rabu, 4 November mendatang.
Rombongan Gubernur Zaini Abdullah,
sekira pukul 10.00 Wib tiba di lokasi pameran. Kedatangan orang nomor
satu di Aceh ini, yang didampingi Ketua Dekranasda Aceh, Hj Niazah A
Hamid, Walikota Subulussalam, Merah Sakti, Bupati Aceh Singkil Safriadi,
disambut dengan tarian Dampeng, yakni tari khas andalan daerah berjuluk
“Sada Kata” itu.
Tarian Dampeng ini, telah menjadi
kesenian ‘wajib’ yang diperagakan pada momen pesta perkawinan dan sunat
rasul secara adat. Tarian Dampeng juga merupakan tarian untuk menyambut
tamu besar (raja), yang di iringi dengan alat-alat musik dan alunan lagu
syair berbahasa Singkil.
Gubernur Zaini Abdullah, dalam
sambutannya menegaskan, siap memberikan dukungan penuh kepada Dekranasda
Aceh dalam mengembangkan berbagai usaha kerajinan, termasuk dalam
memperkuat promosi.
Menurut Gubernur, hasil kerajinan Aceh
sangat berpotensi dalam peningkatan ekonomi masyarakat, terutama
masyarakat gampong. Selain sisi ekonomi, kerajinan rakyat juga sarat
dengan nilai-nilai budaya. “Mengembangkan kerajinan rakyat berarti kita
juga telah berjasa mempertahankan identitas dan budaya daerah,” ujar
Doto Zaini, sapaan akrab Gubernur Aceh.
Zaini Abdullah juga mengatakan, dengan
terbukanya produk pasar (akses) bagi hasil kerajinan Aceh, otomatis
penggunaan sumber bahan baku lokal juga akan lebih meningkat. “Situasi
ini akan menghadirkan efek ‘bola salju’ yang mengundang bangkitnya
aktivitas ekonomi pendukungnya,” ungkapnya.
“Lapangan kerja juga akan terbuka luas.
Kondisi ini bisa menekan tingkat pengangguran dan memacu kreativitas
masyarakat,” imbuh Gubernur, sembari mengajak Dekranasda Aceh untuk
menyusun program kerja yang terintegrasi dengan Pemerintah Aceh.
Doto Zaini juga menyeru unsur yang
terlibat dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, BPM Aceh, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, serta Dinas Pendidikan, untuk bersinergi guna mendukung
program tersebut.
“Untuk kontinyuitas produk, perhatikan
dan jaga kelestarian sumber bahan bakunya, gali motif khas daerah kita,
sampaikan informasi terkini soal pasar kepada pengrajin dan bantu
pemasaran produk-produk mereka agar produk tersebut dikenal di pasar
global,” pungkas mantan juru runding GAM itu. Rel/Hms