N3, Sumbar ~ Ranah Minang Jadi Tuan Rumah Konvensi Nasional Gugus Kendali Mutu Industri Kecil dan Menengah Kota Padang menjadi tuan rumah acara Konvensi Nasional
GKM-IKM tahun 2015 dengan tema semangat konvensi nasional GKM-IKM, kita
sambut masyarakat ekonomi asean (MEA) 10-12 november yang
diselenggarakan di Hotel Grand Inna Muara. Acara ini dibuka oleh Menteri
Perindustrian RI, dan dihadiri oleh Pj Gubernur Sumbar, Ketua Komisi 1
DPRD Sumbar, Dirjen IKM Kementrian Perinduatrian, Kepala Biro
Kepegawaian Kementrian Perindustrian, Kadis Perindustrian Sumbar/Pj
Bupati Kab Sijunjung, Kadis Perindustrian Se-Indonesia, Dirut PT Semen
Padang, Peserta Konvensi Nasional GKM-IKM dari seluruh Indonesia.
Acara konvensi nasional ini bermaksud untuk upaya
memotivasi pemberdayaan sumber daya manusia pada perusahaan IKM agar
membentuk dan menerapkan GKM dalam rangka meningkatkan mutu kinerja dan
produktifitas perusahaan sehingga mampu mengelola faktor - faktor
produksi guna menghasilkan produks yang kompetitif dan berdaya saing
kuat.
Dalam sambutan Pj Gubernur menyampaikan terimakasih kepada
Menteri Perindustrian yang telah percaya kepada Kota Padang untuk
menyelenggarakan konvensi nasional, hal ini membuat roda perekonomian
sumbar semakin bergairah. PDRB Sumbar didominasi oleh sektor pertanian
22,71%, perhotelan 18,96%, dan jasa 16,50%. Permintaan kepada Menteri
Perindustrian untuk memberikan Hak Kekayaan Intelektual kepada songket
silungkang yang ada di Sumbar, ujar Donny Moenek.
Donny Moenek berharap agar Kementerian Perindustrian selalu
berusaha untuk meningkatkan potensi industri khususnya di Sumatera Barat
dan Indonesia umumnya dalam menyongsong pasar Asean. Selain itu Donny Monek
juga berpesan kepada seluruh peserta untuk tidak langsung kembali ke
daerah setelah acara selesai, karena sumbar memiliki banyak tempat
wisata alam mulai dari puncak lawang, lembah arau, jam gadang, kawasan
mandeh, dan wisata kuliner, "untuk itu kunjungilah tempat tersebut
sebelum kembali pulang" ujar Donny Moenek.
Mentri Perindustrian menambahkan dibukanya MEA akhir tahun
2015 maka hal ini akan membuka pintu pasar bebas milai dari sektor
produk, jasa, investasi, tenaga kerja dan modal, tentunya untuk dapat
bersaing di pasar Asean mutu dan kualitas menjadi modal dasar. Untuk itu
diharapkan kepada pembina GKM untuk terus meningkatan mutu dan
kompetensi wira usaha yang berkarakter. Kementrian Perindustrian pun terus
berupaya memotivasi IKM dalam bentuk pemberian tropi kreasi prima mutu
sejak tahun 2009 setiap 2 tahun sekali.
Dengan dibukanya MEA maka persaingan pasar semakin pesat,
harapannya kita dapat menang menghadapi MEA dalam hal SDM, dan daya
saing, untuk itu dibutuhkan dukungan dari setiap stakeholder, ucap Saleh
Husin.
Semoga konvesi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan dengan membaca basmallah konvensi nasional resmi dibuka,
ucap Menteri Perindustrian. Zrd