Walikota Padang Mahyeldi Dt. Marajo berbesar hati mendengar kabar ini. "Pendidikan memang tidak mengenal keterbatasan fisik. Buktinya, saudara-saudara kita ini (penyandang disabilitas-red) mendapat undangan untuk menempuh pendidikan di kampus terkemuka di Australia," ujarnya saat menerima kunjungan pemnyandang disabilitas di kediaman.
"Keenam orang penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Penyadang Disabilitas Indonesia Kota Padang tersebut diundang oleh Universitas Sydney Australia dalam rangka pemberdayaan ekonomi mereka," terang Mahyeldi lagi.
Menurut Mahyeldi, mereka diundang karena dinilai sukses mengolah limbah koran menjadi barang kreatif walaupun memiliki keterbatasan fisik. Selain itu, untuk Indonesia hanya dari Padang yang diundang.
"Kita berharap mereka dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya yang tidak memiliki keterbatasan fisik agar bisa juga berbuat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat," terang wako.
Adapun, keenam penyandang disabilitas tersebut yaitu, Icun Sulhadi, Yungkri, Mursani, Epi Martanti, Ilham Akerda Edyyul, dan Syamsul Bahri.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang Frisdawati menambahkan, dalam program ini biaya keberangkatan mereka pulang pergi Jakarta - Sydney , biaya pendidikan, penginapan, dan biaya harian selama di Sydney, semuanya ditanggung pihak kampus Universitas Sidney.
"Pemko Padang hanya membantu biaya transpor Padang-Jakarta PP. Dan khusus biaya harian selama di Sydney, masing-masing mereka menerima 42 dolar per hari. Sebuah jumlah yang cukup besar," jelas Fisdawati.
"Selain itu, barang-barang kreatif yang mereka buat dari limbah koran seperti kotak tisu, tempat bunga, tatakan gelas, dll juga mereka bawa untuk dipasarkan di Sydney," tutupnya.**