Dugaan Hasil Pekerjaan Drainase PT. Terima Karya "Centang Parenang"

N3, Padang ~ Pelaksanaan pekerjaan proyek drainase peningkatan dan rehabilitasi saluran drainase paket 2 dengan pelaksana PT. Terima Karya nilai kontrak Rp 1,9 milyar yang dibiayai dari APBD Kota Padang “centang parenang”. 

Pasalnya, disinyalir pengerjaan untuk menanggulangi banjir telah melanggar bestek dengan melakukan mark up material. Seperti ditemukan penggunaan jenis besi SNI berkualitas rendah, merk semen yang bukan Type I, pemasangan galian yang kurang, sampai dengan plesteran yang terlihat besinya saja. 

Padahal sebelumnya walikota Padang sudah pernah menegur langsung dilapangan kepada kontraktor, agar pengerjaan yang centang parenang itu dibongkar, namun entah mengapa, pengerjaan proyek drainase masih tetap dilanjutkan. Kuat dugaan antara kontraktor dengan dinas terkait telah melakukan kesepakatan bermain mata ada untuk menyelesaikan pekerjaan. 

Arkaf warga sekitar kepada wartawan menegaskan, bahwasannya pekerjaan ini jelas-jelas merupakan kongkalingkong antara rekanan dan dinas terkait. 

Lihat saja penggunaan besi ukuran “10” yang tak sesuai ukurannya dalam kontrak. Pembetonisasi coran semen untuk lantai dasar juga bahu dan dinding sangat rapuh dan tipis yakni berkisar 10 Cm. Tak hanya itu, jarak besi yang dipasang untuk lantai atas 2,5 Cm. Kebobrokannya ini ditutupi dengan pengecoran beton lantai atas yang hanya pemasangan dengan besi yang beralaskan triplek sebagai penampung coran semen dan tidak menggunakan selimut beton. 

Karena tidak menggunakan selimut beton penutup drainase tersebut diperkirakan tidak mempunyai kekuatan penampung beban. Padahal konsultan perencana CV Intikarya Tigamitra sudah mengetahui, bahwa drainase tersebut akan dilewati oleh kalayak umum dan mobil serta kendaraan lainnya yang bermuatan berat.

Hal yang sama juga disampaikan AD dan rekan rekannya yang sedang menimba ilmu pada Institut Teknologi (ITP) Padang jurusan Teknik Sipil. Ia menilai Pengerjaan proyek ini tidak sesuai dengan spek dan anggaran yang sebesar itu. Ini terlalu banyak mengurangi dalam penggunaan materialnya, dan dari analisa saya sebagai mahasiswa teknik sipil, apalagi betonisasi penutup drainase tipis sekali, ini sangat membahayakan bagi pengguna kendaraan yang melewati drainase tersebut. Aan
Previous Post Next Post