N3, Padang ~ Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Padang Afrizal
Khaidir optimis bahwasannya untuk meraih prestasi dibidang lingkungan hidup, pemko akan lebih ditingkatkan lagi.
“Nanti tidak hanya peran aparat saja yang dominan, akan tetapi juga peran masyarakat yang ditingkatkan. Sebab partisipasi masyarakat termasuk kriteria paling tinggi dalam penilaian,” ujarnya yang didampingi Kepala Bapedalda Edi Hasymi dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Dikatakannya, nilai yang dicapai Padang dalam penilaian Adipura 2015 ini sudah jauh di atas passing grade. Pada tahun 2014, Kota Padang meraih nilai 72. Sedangkan untuk mendapatkan Adipura Kencana ketika itu nilai standar yang diharuskan yakni 74. Dan pada tahun 2015 ini nilai standar untuk mendapatkan Adipura yakni 75. Sedangkan Padang hanya mendapatkan nilai 74.
“Namun begitu, kita tidak kalah dengan daerah lain yang langganan Adipura,” tukasnya.
Seperti diketahui, lima daerah yang biasanya langganan Adipura diantaranya seperti Pekanbaru dan DKI Jakarta, kali ini tumbang dan tidak mendapatkan apapun. “Kita bersyukur dapat sertifikat Adipura ini, di bawah Adipura sedikit lah. Kalau passing gradenya turun, mungkin kita bisa dapat,” sebut Afrizal.
Afrizal mengatakan ke depannya kawasan bebas sampah sudah benar-benar steril dari sampah. Selain itu DKP akan menjelaskan peran masing-masingnya, terutama masyarakat. Karena masyarakat menjadi pilar menentukan dan bertanggungjawab dalam mengelola sampahnya sendiri.
“Sampah rumah tangga sudah dipilah di rumah masing-masing, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah itu kemudian diolah. Bagi sampah yang tak bisa diolah diangkut LPS dan diantar ke TPS. Semakin banyak sampah diolah, semakin tinggi nilai yang kita dapat dalam penilaian Adipura,” sebutnya.
Dalam penghargaan Adipura 2015 kali ini, tiga kota meraih Adipura Kencana. Anugerah Adipura diraih 65 kota. Sertifikat Adipura diperoleh 69 kota. Sedangkan plakat Adipura direngkuh 18 kota. Kota Padang merupakan daerah satu-satunya di Sumatera Barat yang meraih sertifikat Adipura.
Padang meraih Adipura terakhir kalinya pada 2009 silam. Setelah itu Padang tidak meraih apapun. Pada 2012 dan 2013, Padang meraih sertifikat Adipura. Dan kembali pada tahun ini, Padang kembali meraih penghargaan serupa.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam rilisnya menjelaskan, penilaian nasional Adipura selama empat tahun terakhir mengalami kenaikan dari 63,31 menjadi 67,51. Kenaikan sebesar 6,63% ini merupakan indikasi kenaikan kualitas lingkungan hidup perkotaan secara nasional.(Berita dan foto: Charlie / Yurizal)
“Nanti tidak hanya peran aparat saja yang dominan, akan tetapi juga peran masyarakat yang ditingkatkan. Sebab partisipasi masyarakat termasuk kriteria paling tinggi dalam penilaian,” ujarnya yang didampingi Kepala Bapedalda Edi Hasymi dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Dikatakannya, nilai yang dicapai Padang dalam penilaian Adipura 2015 ini sudah jauh di atas passing grade. Pada tahun 2014, Kota Padang meraih nilai 72. Sedangkan untuk mendapatkan Adipura Kencana ketika itu nilai standar yang diharuskan yakni 74. Dan pada tahun 2015 ini nilai standar untuk mendapatkan Adipura yakni 75. Sedangkan Padang hanya mendapatkan nilai 74.
“Namun begitu, kita tidak kalah dengan daerah lain yang langganan Adipura,” tukasnya.
Seperti diketahui, lima daerah yang biasanya langganan Adipura diantaranya seperti Pekanbaru dan DKI Jakarta, kali ini tumbang dan tidak mendapatkan apapun. “Kita bersyukur dapat sertifikat Adipura ini, di bawah Adipura sedikit lah. Kalau passing gradenya turun, mungkin kita bisa dapat,” sebut Afrizal.
Afrizal mengatakan ke depannya kawasan bebas sampah sudah benar-benar steril dari sampah. Selain itu DKP akan menjelaskan peran masing-masingnya, terutama masyarakat. Karena masyarakat menjadi pilar menentukan dan bertanggungjawab dalam mengelola sampahnya sendiri.
“Sampah rumah tangga sudah dipilah di rumah masing-masing, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah itu kemudian diolah. Bagi sampah yang tak bisa diolah diangkut LPS dan diantar ke TPS. Semakin banyak sampah diolah, semakin tinggi nilai yang kita dapat dalam penilaian Adipura,” sebutnya.
Dalam penghargaan Adipura 2015 kali ini, tiga kota meraih Adipura Kencana. Anugerah Adipura diraih 65 kota. Sertifikat Adipura diperoleh 69 kota. Sedangkan plakat Adipura direngkuh 18 kota. Kota Padang merupakan daerah satu-satunya di Sumatera Barat yang meraih sertifikat Adipura.
Padang meraih Adipura terakhir kalinya pada 2009 silam. Setelah itu Padang tidak meraih apapun. Pada 2012 dan 2013, Padang meraih sertifikat Adipura. Dan kembali pada tahun ini, Padang kembali meraih penghargaan serupa.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam rilisnya menjelaskan, penilaian nasional Adipura selama empat tahun terakhir mengalami kenaikan dari 63,31 menjadi 67,51. Kenaikan sebesar 6,63% ini merupakan indikasi kenaikan kualitas lingkungan hidup perkotaan secara nasional.(Berita dan foto: Charlie / Yurizal)