N3, Jakarta - Pemerintahan
Presiden Joko Widodo berhasil meningkatkan jumlah lapangan kerja dalam
semester pertama 2015 mencapai 685 ribu orang (atau ada kenaikan 12.31%
dibandingkan kurun waktu yang sama pada tahun 2014 silam). “Ini
merupakan sebagian hasil dari upaya untuk Perubahan Indonesia menjadi
lebih baik dan lebih sejahtera,’’ ujar Presiden Jokowi kepada media
terkait setahun pemerintahan Jokowi-JK.
Lebih jauh, Jokowi menjelaskan strategi
untuk Perubahan Indonesia itu melalui tranformasi fundamental ekonomi
yang bertumpu pada tiga aspek.(Lihat Tabel 1). Pertama, mengubah ekonomi
berbasis konsumsi menjadi ekonomi berbasis produksi. Kedua, kebijakan
subsidi BBM yang dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan juga
subsidi yang lebih tepat sasaran untuk pengentasan kemiskinan.
Sebelum kebijakan ini diterapkan,
subsidi malah lebih banyak dinikmati oleh orang kaya. Subsidi energi
yang tidak berkeadilan ini membuat jurang kaya-miskin semakin lebar. Ada
20% orang kaya yang menikmati 51% subsidi. Sementara 20% warga miskin
menikmati 7% subsidi. ‘’Ini tentu tidak adil,’’ ujar Presiden. Untuk itu
kini telah direalokasikan subsidi BBM yang jumlahnya mencapai Rp211,3
triliun.
Sebagian besar realokasi subsidi BBM itu
untuk membiayai infrastruktur seperti pembangunan tol laut dan jaringan
kereta api baru di luar Pulau Jawa (Rp21 triliun). Distribusi Kartu
Keluarga Sejahtera Rp9,3 triliun, Kartu Indonesia Sehat (Rp2,7 triliun),
Kartu Indonesia Pintar yang menjangkau 19,2 juta siswa (Rp7,1 triliun),
pembangunan 25 waduk baru dan irigasi untuk 1 juta hektar sawah (Rp33,3
triliun).
Transformasi fundamental ekonomi yang
ketiga, yaitu mendorong pembangunan yang lebih merata di luar Pulau
Jawa. Hal itu terlihat dari percepatan pembangunan infrastruktur yang di
beberapa tempat seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan Papua.
Secara menyeluruh realisasi investasi PMA dan PMDN pada semester 1 2015
sebesar Rp259,7 triliun - 44% di antaranya merupakan investasi di luar
Pulau Jawa. Ini merupakan peningkatan hingga 25% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu dengan realisasi Rp222,8 triliun – 41%
investasi di luar Pulau Jawa.
Hal inilah tentunya yang membuat lapangan kerja terus bertambah, ekonomi bergairah, dan Indonesia semakin produktif. (Tim PKP-Kominfo)