Seribuan prajurit yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Sumatera itu diberangkatkan ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), yang dilepas oleh Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Panglima TNI mengatakan, para prajurit itu akan bertugas memadamkan hutan di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Ini adalah tugas mulia, menyelamatkan ekosistem hutan dan masyarakat. Perlu ada kebersamaan dalam menanggulangi bencana ini," kata Gatot, Jakarta, Kamis (10/9).
Ia menginstruksikan agar prajurit yang bertugas menyisir hutan, guna mencari titik api. Ia pun meminta agar prajurit tak pantang menyerah dalam menjalankan tugas dan menyelesaikannya.
"Kepada setiap satgas harus dapat menyisir hutan untuk mencari titik api. Menyerah bukan karakter TNI," ucap Gatot.
Ia juga meminta agar personel tetap memerhatikan keselamatan, karena sebagai tugas yang diberikan secara mendadak, belum diketahui rentang waktu penugasan prajurit di lapangan.
"Perhatikan faktor keamanan. Gunakan keselamatan kerja sesuai ketentuan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menginstruksikan agar prajurit yang tergabung dalam satgas penanganan kabut asap di Sumatera untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku pembakaran hutan.
"Saya instruksikan prajurit TNI untuk melakukan tindakan penangkapan, kalau menemukan pelaku pembakaran hutan dan menyerahkan kepada aparat penegak hukum," ujar Gatot.
Selain itu, ia meminta agar satgas juga bekerja sama dengan masyarakat untuk menemukan pelaku pembakaran, termasuk jika nantinya ditemukan indikasi pelaku pembakaran merupakan oknum anggota TNI.
"Jangankan TNI, masyarakat juga boleh tangkap. Itu kan pelanggaran!" tegasnya.
Tiga satuan batalyon dari Paskhas, Marinir, dan Kostrad akan diberangkatkan dengan menggunakan tiga pesawat Hercules ke Sumsel.**