Rakyat Harus Lebih Sejahtera dengan Otonomi Daerah

N3, Samarinda ~ Pemprov Kaltim menaruh harapan besar dari penerapan otonomi daerah yang sudah  dimulai sejak tahun 1999. Tidak bisa dibantah bahwa otonomi daerah telah mendorong perekonomian masyarakat semakin menggeliat.

Penyelenggaraan otonomi daerah telah banyak memberikan dampak positif bagi Kaltim.  Meski begitu, tidak berarti otonomi daerah tidak membutuhkan koreksi. Evaluasi inilah yang dilakukan The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) wilayah Kaltim-Kaltara, terkait berkembangnya pembangunan daerah di berbagai kabupaten yang memisahkan diri menjadi daerah otonomi baru (DOB). Contoh daerah yang telah menjadi DOB di Kaltim, yakni Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Timur serta Kalimantan Utara yang sebelumnya masuk wilayah induk Kaltim.

“Kami menilai otonomi daerah atau DOB telah berkembang semakin baik di Kaltim. Karena itu, pengembangan daerah otonomi baru harus terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah pusat, sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat. Jika ekonomi meningkat, kesejahteraan masyarakat juga dapat terwujud,” kata Asisten Administrasi Umum Setprov Kaltim Meiliana ketika menghadiri dan membuka seminar sehari JPIP Kaltim-Kaltara mengawal penyelenggaraan otonomi daerah (Otda).

Menurut dia, adanya DOB merupakan titik fokus dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Karena, pengembangan daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.

Otonomi daerah merupakan kesempatan yang baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuan dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah. Sebab, maju atau tidaknya daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan pemerintahan daerah untuk melaksanakan pembangunan dengan baik.

“Tujuan otonomi daerah sangat jelas, yakni adanya peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan nasional, pemerataan wilayah daerah, pemeliharaan hubungan yang baik antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka keutuhan NKRI serta mendorong pemberdayaan masyarakat, sehingga kesejahteraan semakin meningkat,” jelasnya. 

Karena itu, Pemprov Kaltim menyambut baik dilaksanakannya penganugerahan Kaltim Otonomi Award JPIP Area atau Wilayah Kaltim-Kaltara ke-10, tahun ini.

“Kami berharap ada rekomendasi yang diputuskan dari seminar ini, sehingga dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi Pemprov Kaltim dan Kaltara serta daerah otonomi baru lainnya agar pembangunannya lebih baik,” tutup Meiliana. (jay/sul/sul/adv)
Previous Post Next Post