N3, Sulsel ~ Wakil Gubernur Sulsel, Ir. H Agus Arifin Nu’ mang,
MS melakukan rapat percepatan pembangunan Rel Kereta Api di Pekkae, Desa Tanete
Kabupaten Barru, Selasa (22 September 2015).
Dalam pertemuan tersebut Wagub meminta sejumlah pihak termasuk Kementerian Perhubungan KA dan Pemkab Barru serta BPN segera menyelesaikan pengerjaan pembebasan lahan sepanjang 30 kilo meter tahun ini.
Setelah rapat juga dirangkaikan dengan melakukan
pemantauan, sekaligus memberikan target agar sepanjang 10 kilometer sudah bisa direalisasikan
sebelum bulan November 2015.
Diketahui dalam laporan Penanggung Jawab Pekerjaan Rel Kereta Api Makassar-Parepare, Hendri Hidayat menyampaikan jika Pemprov segera menyelesaikan pembebasan lahan di wilayah tersebut agar proses segera selesai dalam waktu singkat tersebut.
Diketahui dalam laporan Penanggung Jawab Pekerjaan Rel Kereta Api Makassar-Parepare, Hendri Hidayat menyampaikan jika Pemprov segera menyelesaikan pembebasan lahan di wilayah tersebut agar proses segera selesai dalam waktu singkat tersebut.
“Kami mohon hari ini pihak pemprov sudah memberikan kepastian pembebasan lahan dan penetapan titik stasiun minimal di satu daerah terlebih dahulu,” ucap Hendri Hidayat.
Sementara dilaporkan jika pengadaan tanah di Kota Pare-pare hingga Makassar, tahap pertama pembebasan lahan ada di 15 desa kelurahan. Luas tanah sebanyak 886 pemilik tanah luas total 98,7hektar.
Sementara kendala lain ada sejumlah Fasilitas Sosial dan Fasilitas umum sebanyak 50 bidang harus pula dibebaskan seperti misalnya Sekolah, jalanan, Saluran air, Kuburan dan serta Tower.
Henry Hidayat menambahkan dalam hal tersebut jika rel kereta api dan bantalannya ini telah datang sejak, Selasa (18/8/2015) lalu, dengan menggunakan kapal laut. Rangkaian rel ini dimuat dalam satu truk ke Kabupaten Barru.
Henry mengungkapkan jika progress pembangunan tetap berjalan dimana sampai saat ini tahapan sudah meratakan lahan untuk badan jalan kereta.
" 13 Paket pengerjaan telah dilakukan untuk pemadatan dan penimbunan tanah untuk badan jalan kereta api," jelas Henry. Rel/ Hms