N3, Padang ~ Masyarakat Kampung Batu RT.01 RW.02 Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang Selatan gempar. Sebab teka teki jalan setapak yang selama ini menyimpan misteri dan tidak boleh lagi diperbaiki, siang ini akhirnya terbongkar.
Pasalnya, tepat ditengah jalan setapak tersebut, ditemukan tersimpan kain kafan berujud pocong sebesar boneka dan didalamnya terdapat benang tujuh rupa, jarum beserta alat teluh atau santet lainnya.
Terungkapnya misteri ini berawal, siang itu salah seorang pekerja yang ingin memperbaiki jalan tengah asik-asiknya membongkar dan memecahkan kembali jalan yang telah lama rusak.
Dan tiba didekat penurunan, tepatnya ditengah cangkulnya terasa membentur sesuatu yang lentur dan berwarna putih, Ia pun menduga kemungkinan benda itu plastik asoy yang ditimbun begitu saja sewaktu dicor beton dahulu.
Seraya membungkuk untuk mengambil, Ia pun memperhatikan dengan seksama bentuk dari benda tersebut. Tiba-tiba darahnya berdesir, degup jantungnya berpacu cepat. Ternyata, benda yang disangka plastik itu tidak lain kain kafan yang menyerupai pocong.
Namun merasa tidak peduli terhadap temuan tersebut, iapun mengambil lalu membuangnya ke dalam riol yang tidak berapa jauh dari tempat ia melakukan penggalian jalan.
Akantetapi warga yang melihat ditemukannya sesuatu benda aneh berujud pocongpun menjadi gempar. Rumor berseliweran, sebahagian warga menduga benda tersebut sengaja ditanam seseorang untuk meneluh atau menyantet orang tertentu yang tidak ia senangi.
Dugaan ini diperkuat dengan tidak diperbolehkannya warga atau pemerintah untuk memperbaiki aksen jalan setapak tersebut.
Akhirnya untuk menghilangi gonjang-ganjing warga, Kasman salah seorang ketua RT setempat kemudian membakar dan membuang boneka itu.
Terlepas dari hal-hal mistik yang namanya isu, tetaplah isu, tunjuk sana dan sini hal yang biasa. Sebab masyarakat pada umumnya tidak dapat membuktikan siapa pelaku yang berbuat. Apalagi persoalan teluh atau santet, pembuktiaanya tidaklah mudah bahkan secara hukumpun juga susah, papar Kasman. 007
Pasalnya, tepat ditengah jalan setapak tersebut, ditemukan tersimpan kain kafan berujud pocong sebesar boneka dan didalamnya terdapat benang tujuh rupa, jarum beserta alat teluh atau santet lainnya.
Terungkapnya misteri ini berawal, siang itu salah seorang pekerja yang ingin memperbaiki jalan tengah asik-asiknya membongkar dan memecahkan kembali jalan yang telah lama rusak.
Dan tiba didekat penurunan, tepatnya ditengah cangkulnya terasa membentur sesuatu yang lentur dan berwarna putih, Ia pun menduga kemungkinan benda itu plastik asoy yang ditimbun begitu saja sewaktu dicor beton dahulu.
Seraya membungkuk untuk mengambil, Ia pun memperhatikan dengan seksama bentuk dari benda tersebut. Tiba-tiba darahnya berdesir, degup jantungnya berpacu cepat. Ternyata, benda yang disangka plastik itu tidak lain kain kafan yang menyerupai pocong.
Namun merasa tidak peduli terhadap temuan tersebut, iapun mengambil lalu membuangnya ke dalam riol yang tidak berapa jauh dari tempat ia melakukan penggalian jalan.
Akantetapi warga yang melihat ditemukannya sesuatu benda aneh berujud pocongpun menjadi gempar. Rumor berseliweran, sebahagian warga menduga benda tersebut sengaja ditanam seseorang untuk meneluh atau menyantet orang tertentu yang tidak ia senangi.
Dugaan ini diperkuat dengan tidak diperbolehkannya warga atau pemerintah untuk memperbaiki aksen jalan setapak tersebut.
Akhirnya untuk menghilangi gonjang-ganjing warga, Kasman salah seorang ketua RT setempat kemudian membakar dan membuang boneka itu.
Terlepas dari hal-hal mistik yang namanya isu, tetaplah isu, tunjuk sana dan sini hal yang biasa. Sebab masyarakat pada umumnya tidak dapat membuktikan siapa pelaku yang berbuat. Apalagi persoalan teluh atau santet, pembuktiaanya tidaklah mudah bahkan secara hukumpun juga susah, papar Kasman. 007