N3, Samarinda ~ Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak minta
semua lembaga pendidikan kesehatan untuk terus meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan. Terlebih pada 2016 nanti, berlaku pasar bebas
sebagai kesepakatan ASEAN Economic Community, dimana salah satu
dampaknya adalah kompetisi pada sektor kesehatan akan semakin tinggi.
“Kompetisi di sektor jasa pelayanan ke depan akan semakin tinggi
sebagai dampak pemberlakuan pasar global dan kesepakatan AEC pada 2016
nanti, “ sebut Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis yang dibacakan
Kepala Biro Sosial H Safrian Hasani pada Wisuda Akademi Perawat (Akper)
Pemprov Kaltim di Gedung Serbaguna Akper Pemprov Kaltim di Samarinda.
Gubernur mengatakan, di beberapa kota besar seperti Balikpapan dan
Samarinda sudah mulai berdiri rumah sakit baru milik swasta maupun rumah
sakit yang bekerjasama dengan pihak asing. Hal tersebut membuka
kesempatan bagi tenaga-tenaga kesehatan Kaltim untuk mengisi
jabatan-jabatan yang dibutuhkan. Namun syaratnya, tentu saja tenaga
kesehatan Kaltim harus meningkatkan kualitas dan profesionalisme.
“Jika tuntutan layanan kesehatan tidak diantisipasi dengan peningkatan
SDM tenaga kesehatan, tentu kita akan kalah bersaing dengan tenaga yang
lebih profesional dari luar provinsi atau bahkan dari luar negeri,”
pesan Gubernur.
Terkait upaya peningkatan sarana dan layanan kesehatan, Pemprov Kaltim
berusaha memberikan pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat, salah
satunya dengan membangun Puskesmas Plus yang dilengkapi dengan ruang
rawat inap dan dukungan dokter dan paramedis selama 24 jam.
“Saat ini sedang diusahakan pembangunan lima unit RS Pratama yang
berada di kecamatan, yaitu di Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur,
Sambaliung di Berau dan Batu Engau di Paser serta di Kecamatan Long
Bagun, Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” urai gubernur.
Kepala UPTD Akper Pemprov Kaltim Achmad Saubani mengatakan, tahun ini
Akper Pemprov meluluskan sebanyak 112 wisudawan. Wisudawan terbaik
diraih oleh Nuning Amd. Kep dengan indeks prestasi kumulatif 3,61.
“Guna menjaga kualitas lulusan, Akper Pemprov berusaha meningkatkan
kualifikasi dosen dan melaksanakan sitem penerimaan mahasiswa baru yang
selektif dan berkeadilan. Kami akan terus berusaha, ke depan status
Akper Pemprov dapat meningkat menjadi institusi pendidikan kesehatan
tingkat ahli atau sarjana,” kata Saubani.
Dia mengatakan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan menjadi
satu hal yang mutlak dilakukan mengingat semakin meningkatnya kebutuhan
dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik dan
berkualitas. (gie/sul/es/adv)