Wapres Tantang Pemprov Sumbar Tuk Selesaikan Masjid Raya

N3, Padang, Kedatangan Wapres Jusuf Kalla meninjau pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar lebih serius dalam menyusun anggaran penyelesaian ikon kebanggaan “Rang Minang” dimaksud.
 
Menurut Wapres Jussuf Kalla, anggaran pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat terlalu besar, sehingga perlu dilakukan evaluasi.  
 
Saya sama Irman (Ketua DPD RI Irman Gusman-Red) sudah lihat anggarannya. Menara Rp 80 M, menara apa itu. Satu gedung Rp 10 M. Kalau pengurus masjid yang bikin tidak sampai setengahnya. Ini bisa cepat selesai kalau pembangunannya diserahkan dan dipercayakan pengawasannya pada masyarakat. Saya minta Menteri Pekerjaan Umum untuk membantu mengevaluasi anggaran ini,” jelasnya.
 
Wapres  Jusuf Kalla berpendapat, pola penganggaran dan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat tidak seharusnya menggunakan gaya proyek. Kalaupun menggunakan metode proyek, seharusnya dibedakan dengan proyek lain, seperti pembangunan gedung ataupun kantor.
 
“Pembangunan jangan seperti proyek. Selintas saya lihat, saya bisa kira-kirakan berapa habis anggarannya untuk bangun masjid ini, saya dulu pernah kontraktor, jadi ngerti hitung-hitungannya. Ini sudah kelewat tinggi menurut saya. Proyek itu harus dibedakan, mana proyek bangun kantor, mana yang bangun masjid, jangan sampai dikorupsi uang masjid, bahaya itu. Double hukumannya, dunia akhirat kena itu,” ungkapnya.
 
Selain memberikan ultimatum untuk mengevaluasi anggaran pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat, Wapres Jusuf Kalla juga memberikan usulan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menghibahkan masjid itu kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa lebih aktif memberikan donasi dan berpartisipasi terhadap pembangunannya. Jika hal itu dilakukan, Wapres yakin pembangunan Masjid Raya tidak perlu lagi mengandalkan dana dari APBD daerah, serta bisa dituntaskan pembangunannya tidak sampai belasan tahun seperti yang diperkirakan.
 
“Lembaga paling transparan itu masjid. Maka serahkan pembangunannya ke pengurus masjid dan masyarakat. Masjid itu, berapa isi kotak amal, beli ini, beli itu, semua terbuka. Coba kalau anggaran transparan, setengah saja anggarannya selesai ini masjid. Penggalangan dana untuk masjid bisa dilakukan terbuka, melalui permintaan partisipasi langsung ke masyarakat, akhirnya semua merasa memiliki.
 
Di penghujung sambutannya, Wapres Jusuf Kalla menantang Pemprov Sumatera Barat untuk menyelesaikan pengerjaan pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat dalam waktu dua tahun.
 
“Kalau tidak bisa menyelesaikan dalam waktu dua tahun dengan anggaran lebih murah 50 persen dari yang sudah disusun, saya carikan yang bisa menyelesaikan dengan anggaran 50 persen di bawah itu,” tegasnya. Zrd

Previous Post Next Post